Lihat ke Halaman Asli

Muna Handifo

single fighter street fighter

Kutitip Rinduku, Pada Pejuang Itu

Diperbarui: 24 Juni 2015   14:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kulihat ada resah di sana...
di ujung terowongan matamu menyimpan lelah...
ada sejuta harapan membuncah...
yang ingin menjadi lilin di tengah bayangan samar.

Kau telah mendayung dari timur hingga barat...
Hingga kau terjebak pada patahan-patahan pulau...
Kau Jumpai fajar hingga fajarpun menjumpai-mu...
Tak pernah kudengar sebait kata lelah-letih.

Perjuangan tak pernah berakhir...
Keyakinanmu begitu kuat melelehkan seluruh rintangan yang kau jumpai.
Padang tandus pun kau coba selami...
hingga lautan gambutpun kau langkahi...

Kutak tahu sudah berapa rupiah yang kau ukir dari perjalanan...
yang ku tangkap sebait kata tulusmu, keyakinanmu dan keikhlasanmu...
kita pernah meretas asa, walau akhirnya kita berpencar...
Pada angin kutitip rinduku, akan perjumpaan di masa depan...
Bahwa kita masih sama... masih menyimpan asa itu.

Kudedikasikan buat sahabatku/kakanda... yang tak pernah letih "mendayung" di "samudra" indonesia. Selamat berjuang Kawan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline