Lihat ke Halaman Asli

Hantodiningrat™

Minimalist Blogger

Tips Sederhana Membangun Konten Blog Minimalis

Diperbarui: 26 Oktober 2015   08:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi, shutterstock

Membuat konten yang minimalis namun tetap informatif, ternyata tidak mudah. Ada serangkaian upaya yang harus kita tempuh agar terciptalah sebuah konten yang ringan namun tetap berbobot. Tak jarang, membangun sebuah konten yang minimalis, ternyata justru lebih banyak menuntut kita untuk perhatian pada setiap detail yang ada. Kali ini saya akan sedikit berbagi kiat, bagaimana cara menulis konten atau artikel blog minimalis yang ramah lagi nyaman dibaca.

1. Pentingkah ini?
Bertanyalah kepada diri sendiri, kira-kira apakah (sesuatu/hal) ini cukup penting dan esensial untuk kita pasang atau cantumkan di blog? Jangan pernah pasang apapun yang menurut Anda tidak terlalu penting di blog atau di sebuah artikel! Ketahuilah bahwa tidak semua hal yang ada akan berguna, bahkan ada juga yang justru tidak terpakai sama sekali. Bangun saja sebuah konten yang sederhana, yang menyampaikan apa yang sebenarnya memang ingin Anda sampaikan. Selesai!

2. Fokus pada pengalaman pengguna
Sebagus apapun desain sebuah blog atau situs, tapi jika tidak memberikan sebuah keuntungan kepada pembaca maka tidak ada artinya. Sebagai penyedia informasi cuma-cuma, kita sebagai blogger hanya bisa pasrah, ketika seseorang berkunjung ke blog kita namun merasa tidak nyaman, maka mereka bisa saja pergi begitu saja. Bahkan tanpa harus pamit dulu kepada kita selaku pemiliknya. Jadi ringankanlah beban mereka dengan sebuah pengalaman membaca yang memudahkan mereka.

3. Konten adalah raja
Bangun sebuah konten yang memudahkan pengguna atau para pembaca. Tugas pertama kita adalah, buat mereka nyaman saja dulu. Masalah manfaat, kedalaman topik bahasan, gaya bahasa dan lain-lain kita pikir belakangan. Yang penting, buat mereka merasa nyaman sehingga paling tidak mereka merasa perlu untuk membaca lebih lanjut konten yang kita buat. Nah, ketika mereka sudah bersedia membaca lebih lanjut, maka 50% kita sudah berhasil. Kuncinya satu, buat nyaman saja dulu!

4. Gunakan tombol spasi dan enter Anda
Dalam menulis konten yang minimalis, sebisa mungkin perhatikan tiap detail seperti jarak atau spasi, jeda dan kerapatan paragraf. Tulislah sebuah konten atau artikel yang tidak terlalu panjang paragrafnya, minimal 3 baris sampai paling banyak 5 baris per paragraf. Kemudian beri jarak yang agak longgar antar paragrafnya. Dengan ini, pembaca akan merasa nyaman dalam membaca sebuah konten atau artikel. Kalau tulisannya saja terlalu rapat, pengunjung bisa mbleneg saat membacanya.

5. Tulislah sebuah konten yang scannable
90% orang yang membaca konten online, tidak pernah membaca konten kata per kata. Pembaca atau pengunjung sebuah blog, rata-rata membaca dengan metode scanning atau memindai. Ketika mereka membaca artikel di internet, mereka cenderung membaca dengan cara melihat paragrafnya secara utuh. Mereka, sebisa mungkin, ingin cepat-cepat menemukan inti atau pokok bahasan yang sedang mereka cari. Mereka tidak membaca teks-nya, mereka mencari konteks-nya.

Setelah menerapkan 5 hal diatas, saatnya introspeksi. Saya percaya, cermin yang paling baik adalah diri sendiri. Maka, cobalah untuk menanyakan beberapa pertanyaan kepada diri sendiri. Perlakukanlah diri Anda, bukan lagi sebagai seorang pembuat konten! Melainkan bakal calon penikmat konten. Tanyakan kepada diri sendiri, seandainya saya adalah pengunjung blog, kira-kira sudikah saya membacanya? Nyamankah bagi saya cara penyajian, penulisan, atau desain kontennya?

Berusahalah untuk menempatkan diri Anda pada sudut pandang seorang pembaca. Berusahalah untuk tetap objektif! Jika Anda sendiri, yang notabene adalah penulis atau pembuat kontennya saja merasa kurang nyaman, maka bisa jadi orang lain juga akan merasakan apa yang Anda rasakan. Kuncinya satu, perlakukanlah orang lain seperti Anda ingin diperlakukan! Jadi, buatlah sebuah konten, yang Anda sendiri ingin membacanya! Dan bangga akannya.

Hantodiningrat™ | Minimalist Blogger | Kompasianer | www.hantodiningrat.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline