Lihat ke Halaman Asli

Tradisi “Ujung” yang Menyenangkan

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Setiap lebaran tiba,aku selalu kangen dengan tradisi “Ujung”. Ujung adalah nama lain dari silaturahmi.Ujung adalah tradisi silaturahmi,sungkem,saling mengunjungi di hari lebaran untuk saling bermaap-maapan. Ketika aku kecil

saat yang kunantikan adalah ujung berkeliling ke tetangga.Aku bersama kawan kawan sebaya berkunjung ke setiap rumah untuk silaturahmi.Tujuan utamanya adalah mencicipi semua makanan enak. Syukur-syukur dapat “Fitrah” alias dikasih uang.
Kami hafal rumah mana saja yang menyediakan makanan enak.siapa saja yang

memberi fitrah,dan siapa saja tuan rumah yangmenyebalkan alias memberi wejangan terlalu lama.
Prosesi ujung kami adalah penunjukan siapa di antara kami yang akan mewakili sungkem ke tuan rumah.Kemudian wakil kami itu melakukan sungkem pertama dan mewakili kami semua untuk memohon maaf atas

kesalahan yang kami buat dan mengucapkan selamat idul fitri. Kata-kata yang diucapkan kira-kira begini : ” Kulo kaliyan rencang-rencang badhe ngaturaken sugeng riyadi,sedoyo kalepatan nyuwun pangapunten.mugi kalebur ing dinten riyoyo punika.” Terjemahan bebasnya adalah :,”Saya bersama teman-teman mengucapkan selamat hari raya idul Fitri,semua kesalahan mohon dimaafkan,semoga dosanya lebur(hilang) di hari raya ini.”
Kemudian sang tuan rumah menerima sungkem kami dan memberi wejangan-wejangan kepada kami.
Ada beberapa rumah yang menjadi “musuh” kami karena tuan rumahnya selalu memberi wejangan yang terlalu lama dan membosankan.Salah satu musuh kami adalah simbahku alias kakekku,wejangannya terlalu lama.
Tradisi ujung ini dilakukan pada lebaran hari kedua.Setelah paginya ujung

dengan keluarga besar,sorenya kami berkumpul untuk ujung berkeliling desa.
Dalam ingatanku,tradisi ujung itu selalu menyenangkan.Banyak kejadian lucu yang selalu terkenang.Salah satunya adalah ketika wakil kami sungkem dan tuan rumah takzim mendengarkan,aku dan temanku mengambil makanan yang enak,dimasukkan ke baju kemudian kami keluar pelan-pelan dan kabur.Hasilnya nanti dimakan rame rame..hehe..
Tradisi ujung akan selalu kurindukan…

cebonx

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline