Lihat ke Halaman Asli

Dampak Industri 4.0 pada Bidang Manufaktur

Diperbarui: 8 Mei 2024   22:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Dampak Industri 4.0 pada Bidang Manufaktur

Oleh : Muhammad Farhan

Mahasiswa Teknik Industri, Universitas Airlangga 

Email:  muhammad.farhan-2023@ftmm.unair.ac.id

Industri 4.0, dengan terobosan teknologi seperti Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI), dan otomatisasi tingkat lanjut, telah mengubah lanskap manufaktur secara mendalam. Dalam era ini, perusahaan manufaktur bertransformasi menjadi entitas yang terhubung secara digital, memanfaatkan data dalam skala besar untuk meningkatkan efisiensi produksi dan inovasi. Salah satu dampak terbesar dari Industri 4.0 adalah perubahan paradigma dalam proses manufaktur. Konsep "pabrik cerdas" telah muncul, di mana mesin dan sistem terkoneksi secara langsung, mengoptimalkan rantai pasok dan mengurangi waktu siklus produksi. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan produksi secara lebih cepat dengan permintaan pasar yang berubah secara dinamis, memungkinkan fleksibilitas yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Selain itu, Industri 4.0 membawa revolusi dalam hal pengelolaan persediaan dan produksi yang terpusat pada pelanggan. Melalui analisis data yang canggih, perusahaan dapat memprediksi permintaan pelanggan dengan lebih akurat, mengurangi risiko overstock atau kekurangan persediaan. Ini tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga membantu meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memastikan ketersediaan produk yang tepat pada waktu yang tepat.

Tidak hanya itu, peran manusia dalam lingkungan manufaktur juga mengalami transformasi signifikan. Meskipun otomatisasi meningkatkan produktivitas, keberadaan pekerja manusia tetap penting. Mereka beralih dari pekerjaan rutin menjadi peran yang lebih berfokus pada pengambilan keputusan, pemecahan masalah, dan inovasi. Kemampuan untuk bekerja sama dengan mesin cerdas dan sistem otomatisasi merupakan keterampilan yang semakin diperlukan dalam lingkungan manufaktur modern.

Namun, tantangan juga muncul seiring dengan perubahan ini. Investasi yang diperlukan untuk mengadopsi teknologi Industri 4.0 bisa sangat besar, dan banyak perusahaan, terutama yang berukuran kecil dan menengah, mungkin menghadapi kesulitan dalam merespon perubahan ini. Selain itu, kekhawatiran tentang keamanan data dan privasi juga menjadi perhatian, karena semakin banyaknya perangkat terhubung meningkatkan risiko terhadap serangan cyber. Dengan demikian, sementara Industri 4.0 membawa potensi transformasi yang luar biasa bagi sektor manufaktur, perusahaan perlu memperhitungkan tantangan dan risiko yang terkait, sambil memanfaatkan peluang untuk meningkatkan efisiensi, inovasi, dan daya saing mereka di pasar global yang terus berubah.

Daftar Pustaka

Supriagi, Nivandi, Tyiagita Mulyadi Hidayat, and Alfian Dimas Ahsanul Rizki Ahmad. "Pendidikan manufaktur berbasis gamifikasi untuk meningkatkan inovasi di era industri 4.0." ADI Pengabdian Kepada Masyarakat 1.1 (2020): 14-21.

Fonna, Nurdianita. Pengembangan revolusi industri 4.0 dalam berbagai bidang. Guepedia, 2019.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline