Teori "poskolonialisme" berasal dari kritik dan kesadaran kolonialisme. Ada tiga cara untuk melihat kolonialisme pascakolonial dalam konteks Indonesia, yaitu abad berakhirnya imperium kolonial di seluruh dunia, semua bentuk kritik dan penyadaran kolonialisme, dan analisis sastra yang mempertimbangkan keberagaman.
Poskolonialisme mencakup banyak bidang studi, termasuk studi budaya, politik, bahasa sastra, ilmu sosial, sosiologi, dan filsafat. Tujuan utamanya adalah untuk menghasilkan analisis sastra yang lebih mendalam dan bebas dari struktur teks. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan deskriptif dan analisis isi.
Poskolonialisme meningkatkan kesadaran tentang penjajahan mental dan fisik. Poskolonialisme membutuhkan lebih banyak pekerjaan untuk memerangi imperialisme, rasialisme, orientalisme, dan jenis hegemoni lainnya karena model penjajahan sebelumnya masih berlangsung.
Kolonialisme biasanya terjadi karena bangsa barat menginvasi bangsa lain. India adalah salah satu negara yang mengalami masa kolonialisme. India mengalami hal tersebut dikarenakan Inggris datang ke India untuk menjajah.
Sebuah perusahaan Inggris bernama East India Company mulai beroperasi di subkontinen India pada abad ke-17. Perusahaan ini awalnya berfokus pada perdagangan, tetapi kemudian mulai menguasai lebih banyak wilayah di India setelah mengalahkan Perusahaan Hindia Belanda dalam Perang Plassey pada tahun 1757. Ini adalah awal kolonialisme Inggris di India.
Pada tahun 1857, terjadi pemberontakan besar terhadap pemerintahan Inggris. Ini dikenal sebagai Pemberontakan India, dan menyebabkan Inggris mengambil alih India dan membangun British Raj, yang bertahan hingga tahun 1947.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kolonialisme Inggris di India adalah
Pengembangan Infrastruktur: Pemerintah Inggris membangun infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan jalur kereta api untuk meningkatkan transportasi dan komunikasi di India.
Pengembangan Ekonomi: Pemerintah Inggris mendorong industri tekstil, pertanian, dan pertambangan di India untuk berkembang. Selain itu, mereka membangun sistem perbankan dan keuangan.
Pengembangan Pendidikan: Pemerintah Inggris membangun sistem pendidikan di India dengan membuka sekolah dan universitas serta mendirikan institusi pendidikan tinggi seperti Universitas Calcutta.
Pengembangan Kesehatan: Dengan membuka rumah sakit dan membantu perkembangan sistem kesehatan tradisional India, pemerintah Inggris membantu mengembangkan sistem kesehatan India.