Lihat ke Halaman Asli

Hans Pt

Swasta, Sejak Dahoeloe Kala

Ingatkan Anies Pamit ke Prabowo, Politisi Gerindra Lebay

Diperbarui: 14 Februari 2023   18:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tatapan mata Anies itu, loh. Foto: Rakyat Cirebon

Semua orang tahu bahwa dalam politik tidak ada kawan atau lawan abadi. Dulu kawan dalam satu koalisi, tetapi besok lusa bisa menjadi lawan, rival, atau bahkan musuh bebuyutan yang  inginnya saling menghabisi.

Pilpres 2014 dan 2019 sudah memberikan contoh jelas dan gamblang. Kubu Prabowo dan Jokowi saling cakar. Tapi belakangan kedua belah pihak sudah menjadi sekutu. Saling puja-puji. Tapi pasca Pilpres 2024 siapa jamin kedua belah pihak akan tetap senada?

Surya Paloh dan Nasdem-nya adalah contoh yang paling seru, dan baru. Tahun 2019 Paloh habis-habisan mengantar Jokowi ke Istana, untuk periode kedua. Tapi  menjelang masuk ke tahun politik 2024, Paloh seperti menusuk Jokowi dengan mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres.

Padahal sudah jelas, Anies adalah antitesis Jokowi. Jakarta sudah menjadi bukti tentang hal itu. Apa-apa yang sudah dirintis Jokowi untuk kebaikan kota ke depan, justru tidak digubris Anies. Bayangkan bagaimana "sakit" hati Jokowi.

Tapi seperti itulah politik jika para pihak sudah tidak sejalan lagi. Belum lagi jika sudah mengusung misi balas dendam. Pihak yang sedang berada di panggung kekuasaan akan berlaku seenaknya untuk membunuh karakter pihak lain, karena faktor politik tadi.

Maka sangat menggelikan membaca judul berita: "Maju Capres , Gerindra Ingatkan Anies Baswedan untuk Pamit ke Prabowo".

Pertanyaannya mengapa harus pamit? Hal itu kemungkinan karena konon di antara kedua sosok itu dulu ada semacam perjanjian atau kesepakatan tak tertulis, bahwasanya Anies Baswedan tidak akan maju pilpres apabila Prabowo juga nyapres (lagi).

Kemungkinan lain, karena Anies Baswedan bisa maju pilgub DKI Jakarta 2017 karena "jasa" Prabowo. Apabila bukan karena itu, mustahil memang Anies bisa menjadi gubernur DKI. Dan karena pernah berstatus gubernur Ibu Kota-lah maka popularitas Anies bisa terjaga hingga masuk radar sebagai capres sekarang ini.

Menurut survei, hingga kini hanya ada 3 sosok yang punya elektabilitas bagus untuk 2024. Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan. Adapun Ganjar Pranowo belum pasti akan maju, sebab yang menentukan langkah politiknya adalah Megawati Soekarnopoetri, bos PDIP.

Prabowo sendiri tidak akan menemukan kendala tentang langkah politiknya di 2024. Jika dia masih ingin maju lagi, semua tergantung pada keputusannya sendiri selaku ketua Partai Gerindra. Anies Baswedan pun sudah mendapatkan kartu dari Nasdem .

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline