Lihat ke Halaman Asli

Hans Pt

Swasta, Sejak Dahoeloe Kala

Penyanyi Cover Jangan Pernah Ubah Lirik Lagu

Diperbarui: 25 Januari 2023   11:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

tribunnews.com

Youtube -- dan medsos lainnya -- telah mengubah banyak hal soal musik. Misalnya, untuk mendengar atau menyetel lagu, kini tidak perlu lagi tape recorder - casette recorder, piringan hitam, VCD atau bahkan DVD? Sebab semua bisa didapatkan di Youtube. Kita tinggal mencari dengan meng-klik judul lagu yang ingin didengar. Dalam sekejap puluhan atau ratusan pilihan berjejer di depan mata kita.

Bahkan yang lebih "gila", bukan cuma penyanyi profesional atau artisnya yang bisa kita dapat, namun juga orang-orang awam, yang tidak pernah dikenal, banyak yang jadi penyanyi dadakan, membawakan lagu-lagu diiringi musik dan video yang berkualitas prima. Bahkan tidak kalah dengan artis asli atau rekaman studio. 

Aktivitas seperti itu kita kenal dengan istilah "mengcover lagu". Dan mereka-mereka biasa disebut sebagai "artis youtube". Ada ribuan youtuber penyanyi yang mencoba mempertontonkan eksistensinya di Youtube. Sebagian sukses dengan meraup jutaan subscriber, dan viewer yang juga bisa mencapai jutaan untuk setiap lagu.

Hal itu karena yang bersangkutan tampil prima bak penyanyi profesional. Tapi unsur pertama yang menjadi modalnya tentu suara (vokal) yang mantap, enak didengar. Lalu diiringi musik yang juga berkelas. Pengambilan suara dilakukan di studio, dan gambar video pun digarap dengan serius. Perpaduan ini wajar membuat banyak artis youtube itu sukses besar.

Tetapi tentu tidak semua bernasib mujur seperti itu, sebab memang ada yang tampil prima, namun jumlah subscribernya tidak sampai jutaan, namun berkisar puluhan atau ratusan ribu. Begitu juga viewer, cukup lama (tahunan) supaya bisa mencapai jutaan. Namun tarap seperti ini juga sudah sangat baik. Sebab jauh lebih banyak yang "kurang digubris", padahal tidak sedikit yang berkualitas baik. 

Tapi adalah sangat menyesalkan apabila penyanyi cover suka atau punya kesengajaan mengubah lirik lagu yang dia bawakan. Praktik seperti ini sangat disayangkan, sebab ulahnya bisa dikatakan sebagai "merusak" karya cipta orang lain, yang telah menggubah lagu tersebut.

Berikut ini ada contoh cover yang lirik lagu diubah. Tanpa perlu menyebut nama si peng-cover, ini ada dua contoh yang penulis temukan sendiri. Misal, lagu "Benci Tapi Rindu" gubahan Rinto Harahap, dan dipopulerkan oleh Diana Nasution. Lirik lagu yang benar sesuai versi Rinto Harahap adalah: "... sakit hatiku, kau buat begitu...". Namun diubah seorang oknum peng-cover menjadi:  "sakit hatiku kau buat begini...".

Rasanya dongkol ketika mendengarnya, terutama bagi kita yang sangat menggemari lagu tersebut. Dan penggubah lagu itu sendiri (Rinto Harahap) pasti tidak akan rela karya ciptanya diperlakukan sedemikian enteng. Padahal untuk mencari dan menetapkan kata-kata dalam lirik sebuah lagu, jelas bukan perkara mudah bagi seorang penulis lagu. 

Satu lagi cover lagu yang membuat penulis "marah" adalah menyangkut sebuah lagu karya Pance Pondaag berjudul "Bukan Kau yang Pertama", eh... saat enak-enak mendengar lagu itu dibawakan peng-cover, hati jadi dongkol sebab banyak lirik diubah serampangan. Misalnya: "... serasa bermimpi kau membuka hati memahami diriku.." Lirik yang sudah sangat tepat ini diobrak-abrik menjadi: "...terasa bermimpi kau membuka hati menyayangi diriku...".

Andaikata penggubah lagu itu mendengarnya, mungkin beliau akan marah besar, sebab makna lagu jelas sudah berubah. Kita sebagai penggemar lagu itu  pun merasa terganggu. Kenikmatan dan kesyahduan saat mendengar jadi buyar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline