Lihat ke Halaman Asli

Hans Pt

Swasta, Sejak Dahoeloe Kala

Christian Prince dengan Sang Debaters, Jauh Beda

Diperbarui: 1 April 2020   10:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: 9tube.tv

Kemajuan teknologi informasi (IT) telah mengubah secara drastis banyak segi-segi kehidupan manusia. Salah satu di bidang komunikasi. Saat ini, yang namanya jarak, sudah tidak berarti lagi, sebab seseorang yang sedang berada di Amerika, bisa ngobrol dengan kawannya di Indonesia. Bahkan saling bertatap muka pula. 

Tidak terhitung lagi jumlah perangkat media atau jaringan berbasis internet yang memungkinkan ini bisa terjadi. Tidak ada lagi orang di muka bumi ini yang tidak mengenal YouTube, Facebook, Skype, dan banyak lagi yang tidak terlalu perlu dibeberkan di sini. 

Segala wujud teknologi itu dimanfaatkan semua orang untuk berbagai kepentingan masing-masing, termasuk untuk mendapatkan penghasilan.

Tanpa terbendung, IT ini banyak digunakan untuk kepentingan keagamaan. Umat Islam memanfaatkannya untuk syiar agama. 

Kristen memanfaatkannya untuk penginjilan, dan agama atau kepercayaan lain jelas tidak mau ketinggalan untuk mengenalkan agama dan keyakinan mereka. Tapi yang menjadi fenomenal saat ini adalah debat agama yang bisa berlangsung secara live melalui YouTube, atau Skype misalnya.

Bicara soal debat agama online ini, yang paling fenomenal dewasa ini adalah Christian Prince atau sekarang lebih terkenal dengan singkatan namanya CP. 

Debat ini disiarkan live  di YouTubenya. CP, sebagaimana pengakuannya, adalah orang Arab tulen, yang lahir dan besar di Arab. Maka dengan sendirinya dia sangat fasih menggunakan bahasa ibunya itu. Saat ini, kabarnya, dia berada dan bermukim di Amerika.

Diduga, namanya sebagai "Christian Prince" itu hanya samaran. Dia lahir dari keluarga Arab Kristen. Sebagai orang Arab dia pasti punya nama asli Arab. 

Tapi mungkin dengan banyak pertimbangan dengan aktivitasnya saat ini, dia memilih tidak mengungkapkan jati diri yang sebenarnya. Bahkan dalam setiap debat pun, dia hanya mengandalkan suara. Soal seperti apa tampang atau wajahnya, tidak ada pendengarnya yang tahu hingga saat ini. 

CP, dengan kefasihannya berbahasa Arab, lisan dan tulisan, tampaknya tidak kesulitan untuk mempelajari teks-teks berbahasa Arab--termasuk Alqur'an. Dengan pengetahuan tentang agama Islam, dan penguasaan atas bahasa Arab, CP mengajak orang Islam untuk berdebat dengannya soal agama ini.  

CP bertujuan untuk membawa orang Islam, terutama non-Arab, untuk "memahami" agama dan kitab suci mereka, dan selanjutnya mengajak mereka untuk mengimani agama Kristen. Makanya, CP hanya meladeni penelepon yang beragama Islam. Perdebatan pun berlangsung dalam bahasa Inggris. Tapi kerap juga dalam bahasa Arab.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline