BASUKI Tjahaja Purnama alias AHOK segera menjadi gubernur DKI Jakarta. Sesuai konstitusi wakil gubernur akan menjadi gubernur bila gubernur "berhalangan tetap". Dalam hal ini Joko Widodo mengundurkan diri sebagai gubernur karena akan menjadi presiden RI. Jokowi akan dilantik sebagai presiden pada 20 Oktober 2014 mendatang.
Warga DKI Jakarta mengharapkan kalau di bawah pimpinan Ahok, Jakarta akan menjadi lebih baik. Jokowi sendiri telah merintis sebuah gebrakan untuk Jakarta yang lebih baik dan manusiawi. Lihat saja, jalan raya di Tanah Abang yang dulu dikuasai pedagang kaki lima (PKL), bisa dikembalikan Jokowi - Ahok menjadi jalan raya. Para PKL yang puluhan tahun sebelumnya tidak bisa diterttibkan, dipindahkan ke tempat berdagang yang semestinya. Soal apakah mereka terima atau tidak, biarlah itu urusan mereka. Sebab yang jelas, berdagang di tempat yang salah, tentu tidak bisa dibenarkan. Alam akan menyeleksi sendiri. Bila pedagang tidak punya harapan, dipersilakan pindah dari Ibu Kota atau pulang kampung. Siapa tahu di tempat lain mereka sukses dengan menjadi petani atau peternak, bukan?
Para pedagang yang menempati sebuah blok di Pasar Tanah Abang, banyak yang mengeluh sebab tidak ada pembeli yang datang, mungkin malas naik ke lantai atas. Beda dengan apabila pedagang di kaki lima, orang-orang mudah bertransaksi. Banyak kios yang tutup, karena sepi. Dan pedagang kembali ke jalan-jalan raya. Ini memang sangat dilematis.
Namun peraturan harus tetap ditegakkan. Wajah Jakarta yang kumuh oleh PKL harus diperindah. PKL memang harus bersedia direlokasi. Namun pihak pemerintah pun harus bertindak bijaksana dan adil. Jangan hanya memaksa pedagang pindah ke gedung yang sulit dijangkau pembeli.
Masyarakat pun harus diimbau untuk membeli di tempat yang benar. Masyarakat dilarang bila membeli di PKL yang menggelar dagangan di jalanan, sebab itu ilegal. Sebab kota yang indah dan tertib, merupakan idaman dan kebanggaan kita semua
