Lihat ke Halaman Asli

Trims ya Facebook...

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Belakangan ini jejaring sosial sejuta umat bernama FACEBOOK sedang diributkan.  Pasalnya terutama jadi banyak anak remaja putri yang (dengan suka rela) diculik pacar yang baru dikenalnya hanya dalam hitungan bulan dari media sosial ini.

Dan para orangtuapun gempar kalangkabut menyalahkan facebook, memutus langganan internet, memata-matai akun para ABG nya tersayang, ataupun pusing resah berkepanjangan......

Wahaii... alangkah baiknya kita tenang, duduk rileks sejenak, sambil merenungkan, dimana sih letak kesalahannya....

Facebook.... hanyalah sebuah alat, media, hasil dari perkembangan teknologi yang jaman kita ABG dulu tak pernah terbayangkan sama sekali.

Dulu kita, kalau mau punya banyak teman, banyak mainlah keluar, atau rajin-rajinlah berkoresponden dengan sahabat pena yang fotonya terpampang di majalah favorit kita. Sekarang, cuma tinggal pencat-pencet sedikit mengalirlah teman bak banjir bandang, apalagi bila foto profil yang dipajang secantik artis Korea...

Dan entahlah apa yang akan terjadi dengan perkembangan teknologi beberapa tahun ke depan lagi.  Mungkin jauh jauh jauuh lebih mudah lagi untuk mengadakan kontak sosial.

Artinya, sungguh sangat sulit malah tidak mungkin membendung perkembangan teknologi, yang kita bisa lakukan adalah menyiapkan manusianya untuk tidak menjadikan diri kita sebagai mangsanya tapi sebagai penguasanya.

Tak usah repot-repot menguliahi anak sampai budek supaya dia tidak terimbas efek negatif Facebook, tapi dekatkan diri kita sebagai teman yang selalu ada untuknya.  Contohkan bagaimana perkembangan teknologi ini  justru harus kita ambil sebesar-besar kemanfaatannya.  Anak, adalah mesin fotokopi terbaik, dia hanya akan memfotokopi orang terdekatnya untuk menjadi dirinya.

Buat saya pribadi ada tiga manfaat Facebook...

Yang pertama sebagai cermin.  Dengan melihat bagaimana cara anak saya berteman didalamnya, maka berarti begitulah cara saya.  Hal ini bisa saya jadikan acuan untuk mengintrospeksi diri saya sendiri.

Yang kedua, Facebook telah membantu saya menemukan kembali kawan-kawan lama saya yang telah hilang kontak dan menghubungkan saya dengan teman-teman yang tinggal di luar negeri dengan mudah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline