Lihat ke Halaman Asli

Penyebab Siswa Cenderung Diam Pada Saat Pembelajaran di Kelas

Diperbarui: 8 Januari 2024   15:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Proses pembelajaran di kelas yang dilakukan oleh guru dapat mempengaruhi keaktifan siswa. terkadang ada beberapa siswa yang kurang aktif pada saat proses pembelajaran.

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan siswa diam di dalam kelas. Beberapa penyebabnya adalah:

1. Ketidakminatan atau kurang memahami materi.
Siswa mungkin merasa acuh atau tidak memahami materi yang diajarkan. Akibatnya, mereka mungkin kehilangan minat untuk berpartisipasi dalam percakapan atau mengajukan pertanyaan.


2. Merasa tidak nyaman atau kurang percaya diri.
Beberapa siswa mungkin merasa tidak nyaman atau kurang percaya diri berbicara di depan kelas. Faktor ini mungkin karena takut salah atau takut dihakimi oleh teman sekelas.


3. Metode pengajaran yang tidak menarik.
Metode pengajaran yang monoton atau kurang menarik dapat membuat siswa bosan atau kurang termotivasi untuk berpartisipasi.


4. Kurangnya komunikasi antara guru dan siswa.
Jika guru tidak berinteraksi aktif dengan siswa dan melibatkan mereka dalam pembelajaran, siswa mungkin merasa tidak dihargai atau termotivasi untuk berpartisipasi.


5. Gangguan lingkungan atau pribadi.
Beberapa siswa mungkin mengalami masalah pribadi atau gangguan lingkungan yang membuat sulit berkonsentrasi dan berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.

6. Kurangnya kebebasan berekspresi.
Sistem pendidikan yang tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengutarakan pendapat atau pemikirannya dapat membungkam mereka.


7. Rendahnya tingkat keterlibatan.
Jika siswa merasa kurang terlibat dalam pembelajaran atau merasa pembelajaran tidak relevan dengan kehidupannya, mereka mungkin tidak termotivasi untuk berpartisipasi aktif.


8. Instruksi yang tidak jelas.
Instruksi yang tidak jelas atau sulit dipahami dapat membuat siswa ragu untuk berbicara atau bertanya karena takut salah tafsir.

Mengenali alasan di atas dapat membantu guru dan sekolah mengambil langkah untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Pendekatan multifaset dan perhatian terhadap kebutuhan individu siswa membantu menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan mendukung.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline