Lihat ke Halaman Asli

Kenapa Ikan Louhan dan Anthurium Bisa Mahal?

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

[caption id="attachment_148145" align="aligncenter" width="640" caption="Daunnya yang langsing, membuat anthurium satu ini pantas diberi gelar "ratu". Orang juga menyebutnya Anthurium Ratu (Queen Anthurium)/Admin (KOMPAS.com/iDEA)"][/caption]

Anda punya kenal pohon Anthurium, Gelombang Cinta (Wave of Love), Jenmanii ? Atau mungkin pernah memiliki ikan louhan? Ikan louhan adalah jenis ikan siklid dengan bentuk dan warna yang menarik. Kedua komoditas tersebut pernah membuat geger dengan harganya yang luar biasa mahal. Bayangkan saja jenis Anthurium ada yang bisa dihargai ratusan hingga milyaran rupiah. Kemudian untuk ikan louhan juga begitu. Bayangkan, ikan jenis mujair, keduanya jenis siklid, yang satu harganya lima ratus perak yang lain hingga milyaran. Aneh ? Tapi nyata kan ?

Nah, saya mau memberikan ilustrasi sedikit bagaimana seekor ikan atau sebuah pohon bisa berharga tinggi. Namanya ilustrasi, mungkin ada mengkhayalnya, tetapi tetap berdasarkan 'sedikit' teori, logika dan fakta di lapangan.

Dunia bisnis tidak lepas dari yang namanya modal. Jadi untuk membuat sebuah komoditas menjadi menarik, perlu modal dan strategi bisnis. Untuk bisa menjual sebuah komoditas kita perlu yang namanya pasar. Jika komoditasnya ada tetapi tidak ada pasarnya sama juga bohong. Nggak laku. Begitu pula jika pasarnya ada tapi produknya tidak dikenal. Jadi tahap awal adalah membentuk image sebuah produk lalu kemudian membuat pasarnya. Saya ambil contoh waktu booming ikan Louhan.

Mempelajari Pasar

Ketika itu di Malaysia berhasil mengembang biakkan jenis iklan siklid yang berwarna indah dan berbentuk menarik. Kemudian peluang ini dimanfaatkan oleh pebisnis. Bagaimana caranya menjual ikan ini dengan harga yang mahal dan menguntungkan. Untuk pasar ikan hias komoditas yang paling mahal ditempati oleh Ikan Koi dan Arwana. Kedua ikan ini sudah terkenal dan memiliki pasar sendiri.

Sementara pasaran tertinggi lainnya dipegang oleh ikan langka, semisal Botia. Ikan Botia ini saat itu masih sulit dikembang biakkan. Menurut seorang eksportir ikan di Cibinong, Bogor, mereka masih menangkapnya dari alam. Sekarang jenis ini sudah banyak ditangkar oleh peternak. Berarti pasar iklan Louhan (siklid) masih terbatas dan harganya murah.

Menciptakan Image

Setelah mempelajari pasar, maka harus dibuat pasar sendiri untuk ikan Louhan. Tetapi sebelumnya harus diperkenalkan dahulu produk yang akan dijual. Karena ikan Louhan adalah hasil ternakan dan sangat mudah dikembang biakan, maka perlu strategi sendiri untuk membentuk image.

Pertama kali yang dilakukan adalah dengan menggunakan media massa. Pebisnis, saya menyebut demikian buat investor, akan mengundang media untuk meliput dan memberitakan tentang ikan jenis baru. Media yang saat itu menjadi barometer hobiis adalah majalah Trubus. Dalam setiap edisinya, majalah ini akan memberitakan indahnya ikan louhan. Kemudian pebisnis akan menambahkan bumbu-bumbu lain. Misalnya seorang pakar yang mengatakan bahwa ikan ini membawa keuntungan (hoki), keberkahan, keselamatan, dan lain sebagainya. Jidatnya yang jenong di gambarkan seolah ikan ini mirip dewa tertentu yang membawa kebaikan. Pesan yang ingin disampaikan adalah, "Peliharalah Louhan, ikan jelmaan dewa pembawa kemakmuran, kekayaan, dan kebaikan".

Membuat Pasar

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline