Buah kopi siap panen di kebun kopi Air Les Kepahiang Bengkulu (sumber: koleksi pribadi)
Hari masih pagi, saya baru saja tiba di Bandara Fatmawati Bengkulu. Kali ini, saya akan mengunjungi suatu tempat yang benar-benar masih asing. Suatu tempat yang terpencil di Kabupaten Kepahiang. Tempat itu adalah kebun kopi. Masyarakat setempat menyebutnya dengan sebutan Kebun Kopi Air Les, hal ini dikarenakan letaknya dipinggiran sungai air les.
Perjalanan menuju tempat tujuan saya tempu melalui perjalanan darat. Dari Kota Bengkulu perjalanan akan berlanjut menuju Kabupaten Bengkulu Tengah kemudian Kabupaten Kepahiang, waktu tempu untuk sampai ke lokasi tujuan adalah sekitar 3 jam perjalanan jika menggunakan mobil. Perjalanan ini cukup menantang dikarenakan melewati Taman Wisata Alam (TWA) Tabapananjung, yang terletak di Kabupaten Bengkulu Tengah, di kawasan ini jalan menanjak dan berliku. TWA Tabapananjung merupakan salah satu habitat bunga kebanggaan masyarakat Bengkulu-Raflesia Arnoldi. Jika beruntung, ketika melewati kawasan ini kita akan dapat menyaksikan bunga tersebut sedang mekar.
Selanjutnya, setelah melewati Kota Kepahiang Ibu Kota Kabupaten Kepahiang perjalanan berlanjut menuju Kecamatan Kabawetan. Di kecamatan ini terdapat salah satu distinasi wisata andalan Provinsi Bengkulu yakni kebun teh Kabawetan.
Areal Kebun teh Kabawetan, Kepahiang, Bengkulu (sumber: koleksi pribadi)
Setalah 3 jam perjalanan, akhirnya saya sampai juga di tempat tujuan. Hamparan kebun kopi yang luas menyambut kedatangan saya. Panorama pemandangan daun kopi yang hijau bak tak ada ujungnya membentang di depan mata saya. Di sepanjang jalan terlihat buah kopi berjubel dibatangnya dan membuat batangnya mering karena tak kuat menahan beban. Warna merah ranum buah buah kopi menggugah selara mata untuk segera memetik dan mencicipi buah tersebut. Siapapun yang memandang keindahan kebun kopi ini tentulah akan damai dan tentram hatinya.
Bentangan kebun Kopi Air Les jika dilihat dari kejauhan (sumber: koleksi pribadi)
Di pedalaman kebun kopi terdapat beberapa talang (tempat bermukim penduduk). Dalam kesempatan ini, saya mengunjungi Talang Air Les. Di talang ini, terdapat beberapa buah rumah penduduk dengan nuansa klasik nan indah dengan hamparan jemuran kopi membentang di halaman-halamannya. Jemuran itu ada yang berwarna hitam dengan bercak putih dan ada juga yang berwarna campuran hijau-kuning-merah tergantung kondisi kopi yang sedang di jemur, yang kesumua hamparan itu menggugah hati pemandangnya.
Rumah penduduk dan hamparan jemuran kopi di halaman rumah di Talang Air Les, Kepahiang, Bengkulu (sumber: koleksi pribadi)
Perlu diketahui bahwa provinsi Bengkulu merupakan salah satu penghasil kopi terbaik di Indonesia. Kopi tersebut di tanam penduduk di beberapa kabupaten yang meliputi Kabupaten Kepahiang, Rejang Lebong, dan Lebong. Rata-rata penduduk di provinsi ini menanam kopi jenis rebusta. Hasil panen kopi penduduk mencapai puluhan ribu ton setiap tahunya. Namun, di tingkat nasional masyarakat pada umumnya lebih mengenal kopi Lampung dibandingkan kopi Bengkulu, hal ini dikarenakan Lampung merupakan pintu masuk kopi dari pulau Sumatera menuju pulau Jawa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H