Lihat ke Halaman Asli

Hans Christian IH

Mahasiswa S1 Prodi Hubungan Internasional/ Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/Universitas Jember

Globalization Today: Pro dan Kontra Penerapan Sistem Free Movement of Workers

Diperbarui: 20 Maret 2023   06:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sumber gambar: Kompas.com)

Globalisasi, masa dimana tercipta arus informasi, gagasan, produk (barang dan jasa), bahkan manusia yang semakin bebas. Globalisasi menjadi salah satu faktor pendorong terbesar dalam peningkatan kemakmuran dunia. Melalui strategi yang tepat untuk berpartisipasi dalam globalisasi negara-negara dapat meningkatkan standar hidup masyarakatnya. Meskipun perkembangan suatu negara dipengaruhi banyak faktor, namun globalisasi mempermudah hal tersebut untuk terjadi. Globalisasi memiliki peran yang fundamental dalam membentuk dunia yang sekarang ini. salah satunya dalam bidang ekonomi.

Dalam bidang ekonomi, terdapat pemikiran bahwa ekonomi akan semakin efektif apabila tenaga kerja dan modal dapat bergerak dengan bebas. Bahkan perekonomian dunia akan terwujud atas penggunaan faktor produksi dalam kondisi penggunaan terbaiknya. Namun apakah penerapan Free Movement of Workers hanya akan memberikan dampak positif?

 Free Movement of Workers merupakan salah satu dari 4 kebebasan mendasar dalam pasar bersama. Bersamaan dengan pergerakan bebas barang, jasa dan modal, FWK (Freedom of Workers) dibahas di dalam Treaty of Rome (1957). Treaty of Rome sendiri merupakan gagasan yang mendasari terbentuknya EEC (European Economic Community) oleh Uni Eropa. Dengan demikian beberapa poin pembahasan dalam tulisan ini juga akan mengangkat sedikit bagian dari peristiwa yang berkaitan dengan EU (European Union).

Free Movement of Workers (FMK)

Lahirnya kebijakan untuk mendorong pergerakan bebas dimulai sejak berakhirnya perang dunia kedua. Free Movement of Workers atau yang juga dikenal sebagai freedom of Movement memiliki tujuan utama untuk mendorong masyarakat dunia melakukan perjalanan. Perjalanan yang dimaksud tidak hanya dalam kontek rekreasi, namun juga untuk mengisi kekosongan tenaga kerja setelah perang dunia kedua berakhir.

Gagasan dasar yang mendukung adalah pemikiran internal UE untuk mencegah konflik ketenagakerjaan di benua Eropa. Sistem ini diprediksi akan memotivasi tenaga kerja akan “berkeliling” untuk meningkatkan standar ekonomi negara-negara pendiri Uni Eropa. Sistem ini cukup menggiurkan bagi tenaga kerja di Eropa karena sistem ini memungkinkan masyarakat untuk menempuh Pendidikan, bekerja bahkan pensiun di mana saja dalam wilayah Uni Eropa.

Manfaat Sistem Free Movement of Workers 

1. Peningkatan output global

Dengan adanya sistem yang memberikan kesempatan bagi tenaga kerja untuk bergerak bebas akan mendorong lebih mudahnya izin bagi tenaga kerja untuk berpindah lokasi. Perizinan tersebut akan mendukung terdistribusinya tenaga kerja ke lokasi dimana keterampilan mereka lebih dibutuhkan. Hal ini akan meningkatkan produktivitas tenaga kerja karena pemetaan keterampilan tenaga kerja bersesuaian dengan lapangan kerja.

Hal tersebut juga akan menguntungkan tenaga kerja. Terutama jika sistem pembayaran yang berlaku adalah upah atas dasar produktivitas. Nilai yang diberikan tenaga kerja kepada suatu industri tentunya bergantung pada hubungan keterampilan tenaga kerja dan industri. Artinya, tenaga kerja dapat dengan mudah berpindah dari suatu lokasi dimana ia tidak dapat memanfaatkan seluruh potensi yang ia miliki dan mendapatkan upah yang sepadan ke lokasi yang lebih baik. Jika output produksi dan output yang diterima tenaga kerja meningkat, output global juga akan meningkat nilainya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline