Di Jepang sana mobil Suzuki adalah mobil ke 4 terbesar setelah Toyota, Nissan, & Honda ( ini kutipan dari wikileaks). Dan seperti Toyota, dulunya berbisnis pemintalan benang sejak 1909 oleh Michio Suzuki San'. Mulai proyek mobil di tahun 1937, berarti sudah 75 tahun berkecimpung di bisnis mobil. [caption id="attachment_210974" align="alignleft" width="192" caption="grabbed from unikorea.blogspot.com"][/caption] Dengan pengalaman segitu lama, sebagai pengembang mobil kompak tidak perlu diragukan lagi. Di Indonesia, Suzuki ST 20 minibus/ pick up: Truntung sangat popular dan sepertinya ini mobil2 awal yg membuat sukses mencuri perhatian publik kita yg sekaligus mulai menanam benih2 yg sekarang disebut penggemar setia mobil Suzuki. Coba tengok tetangga2 anda, pasti banyak yg penggemar fanatik toyota, bmw, mercedez, atau honda, coba lihat lagi suzuki juga mulai digemari. Penggemar fanatik nan setia ini maksud saya adalah para keluarga yg punya kendaraan lebih dari satu unit dan semuanya bermerek yg sama. Coba perhatikan lagi, setidaknya 1 sedan/ hatchback, dan 1 lagi mpv semuanya bermerek sama. Tapi kalo keduanya mpv bermerek sama , mungkin itu pedagang yg bisnisnya pake mpv atau 1 nya mobil kantor, atau dua2nya mobil kantor. Ternyata Suzuki ini punya potensi besar dari para penggemar setianya. Jimny hingga katana adalah mobil simpel yg digemari sejuta umat. Terus zamannya escudo, rame sekali pada beli dan merajai dikelasnya. Setelah agak lama diambil pangsa pasarnya oleh para kompetitor, menurut saya APV cukup mencuri pasar lumayan banyak. Mobil sejuta umat avanza-xenia walau tetap merajai tapi jumlah penjualan APV ini bisa dibilang pembuktian para penggemar setia Suzuki masih exist. Dan membludaknya indent hingga 27rb minggu ini laporan dari internet ntuk model Ertiga yg ternyata juga dirakit di Tambun bekasi adalah bukti antrian para fans Suzuki. Mungkin kehebatan bos pk Endro yg mantan Astra sudah dibuktikan di salah satu group Indomobil ini. Kita lihat saja hingga tahun depan bagaimana pasar mobil ini, kalo emang bisa tetap exist. Dari segi design saya kurang bisa mencerna style2 nya: APV lumayan big Van tapi syukurlah design garisnya sudah disempurnakan di tipe Arena yg terakhir itu. Swift, saya juga kurang suka, ceritanya bikin mirip Moris Mini Cooper tapi agak dikotak2, sempet jadi alternative pilihan saya terutama katanya handlingnya lebih baik dari mobil2 sekelasnya " gesit dan lincah ". Dan ada juga Splash, ini juga agak kurang mudah dicerna dengan body mobil kecil tapi tingginya roof melebihi avanza -xenia. Dan terakhir Ertiga, ceritanya mau jadi sedan mpv melawan grand livina tapi ground clearance-nya ditinggiin seperti avanza-xenia. Wah susah dicerna kalo design exteriornya. Tapi ngomong2 dulu saya pernah pake suzuki wagon R " karimun" mobil kecil yg super kotak. Irit, lincah, luas bagasi belakang dan adjustable seat jadi alasan memiliki. Tapi penggemar setia suzuki tak kan pernah berpaling, yg penting Indomobil & suzuki Indonesia bisa selalu memantau pasar lebih pintar dan bertindak juga lebih smart. Jangan iseng2 masukin mobil Suzuki Every yg gk ada kelanjutannya karena kpingin makan kue besar yg dilahap mobil sejuta umat: Avanza-Xenia. Jimny ada model terbarunya kenapa tidak distudi agar bisa diproduksi dan dijual disini. Vitara juga sudah facelift mungkin tinggal menunggu waktu agar bisa masuk menggantikan versi lamanya. Yg lumayan seru mungkin Swift di luar sana ada versi faceliftnya yg di buat 2 versi 1500 dan 1200cc, ini yg bisa mejadikan lawan para mobil kecil yg lagi ramai diperebutkan para eksekutif muda: march, sirion, grand avega, Rio & brio. Bapak2 di Suzuki, ini opini saya silahkan dipertimbangkan dan goodluck, pasar mobil makin ramai, selayaknya makin murah dong, bukan murahan yaa yg dijual. Cek juga tulisan ini: a> ATPM mulai me-recall kendaraan yg salah produksi : http://teknologi.kompasiana.com/otomotif/2012/08/16/sentilan-tajam-buat-atpm-nasional-479729.html b> mimpi sby bikin mobil listrik : http://teknologi.kompasiana.com/otomotif/2012/05/07/agendakan-mobnas-sby-mau-mobil-listrik-455662.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H