Lihat ke Halaman Asli

Hanny Setiawan

TERVERIFIKASI

Relawan Indonesia Baru

Samuel Tarigan, Rektor ITHB Dilirik Jokowi, Dianugerahi Penghargaan CMO Asia

Diperbarui: 2 Agustus 2018   09:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

bidikkalsel.co --edited

Samuel Tarigan adalah nama sederhana yang memperlihatan kedaerahan, dan identitas yang jelas sebagai seorang dari keturunan Batak Karo. Sebagai putera daerah, Dr. Ir. Samuel Tarigan, MBA ini adalah pendiri sekaligus rektor ITHB (Institut Teknologi Harapan Bangsa), kemarin di Singapura telah membawa Indonesia harum dengan mendapatkan penghargaan 'Asia Education Leadership Award' oleh lembaga Chief Marketing Officer Asia (CMO Asia)  di Singapura (1/8/2018).

Dari pernyataaan Andrew Kelly yang mewakilli CMO Asia didapat keterangan bahwa Samuel Tarigan dianggap sebagai individu yang membawa kepada perubahan, memberikan keteladanan, inovasi, dan mampu  menghubungkan dengan dunia industri dengan dunia akademik sehingga dapat menghasilkan pemimpin masa depan. (sumber )

Di saat bangsa Indonesia sedang krisis kepemimpinan, serta  pemimpin-pemimpin politik yang bergelar tinggi, dan masih tergolong muda ternyata tidak mampu menjadi teladan, maka tokoh-tokoh muda seperti Samuel Tarigan ini layak untuk diapresiasi dan diberikan tempat lebih luas untuk berkiprah bagi bangsa ini di panggung yang lebih luas.

Foto: isitimewwa (http://jabar.tribunnews.com)

Tidak mengherankan bahkan Jokowi sendiri sempat memberikan apresiasi di akhir tahun 2017 kepada Samuel Tarigan yang berinisiatif menyelenggarakan jurusan S-1 Supplay Chain Management, dan S-1 Management Online Business (sumber) melalui ITHB.  Dua jurusan yang di Indonesia masih bisa disebut "langka".  

Penghargaan yang diberikan oleh CMO juga diberikan kepada pemimpin dan rektor dari  National University of Singapore, Nanyang Technological University, Keio University Japan, National Cheng Kung University Taiwan, University Teknologi Malaysia.  Hal ini membuktikan bahwa Indonesia tidak kekurangan pahlawan-pahlawan di segala bidang.  

Indonesia Baru membutuhkan sebanyak mungkin orang-orang seperti Samuel Tarigan yang bisa menjadi inisiator-inisiator pembaharuan. Sudah terlalu banyak bangsa ini mendengar berita yang berisi keluhan, nyinyiran, bahkan ujaran-ujaran kebencian. Kita perlu lebih banyak GoodNews (Berita Baik) yang mampu menginspirasi dan membangkitkan optimisme lagi.

Suatu catatan kecil terakhir.

Sudah hampir 1 tahun, saya tidak banyak menulis lagi di  sosial media terutama soal politik. Setelah peristiwa tidak mengenakkan di Pilkada DKI 2017, ketika pemimpin-pemimpin muda harus rontok karena kerakusan untuk berkuasa, saya mencoba mengambil jarak untuk melihat perjalanan bayi Indonesia Baru.  Sedihnya, DKI tidak menjadi lebih baik dalam 1 tahun ini, tapi ternyata bara optimisme Indonesia Baru itu masih ada dalam diri Jokowi, dan seorang yang berani mengambil jalan sempit untuk menjadi "martir reformasi" yaitu Ahok.  

Dan bara api itu menyala lebih besar mendengar kabar baik seperti seorang Samuel Tarigan yang menjadi contoh untuk terus menjadi terang, tanpa mengutuki kegelapan. Cerita Tuhan untuk Indonesia belum selesai, bukan hanya Jokowi, Ahok, ataupun Samuel Tarigan, tapi Tuhan akan membangkitkan garuda-garuda emas yang akan terbang tinggi mengatasi setiap rintangan.

Garuda emas yang akan menyembur kan api semangat dari Indonesia Timur, Sulawaesi, Jawa, Kalimantan, sampai Sumatera.  Putra-putra daerah daerah suku-suku bangsa di Indonesia akan bangkit menjadi pahlawan-pahlawan bangsa yang baru. Sebuah semangat yang kembali bergelora!

Pendekar Solo




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline