Sumber : News.Okezone.Com
Blogger Kompasiana atau Kompasianer Adi Supriadi yang kontroversial dengan menuliskan korban bom Paris hanyalah boneka-boneka yang digerakkan Zionis mendapat kritikan tajam dari kompasianer-kompasianer "waras". Saya sebut waras, karena ada yang tidak waras ikut-ikut bangga dengan tulisan konspiratif tersebut.
Admin Kompasiana tidak luput kembali kena kritik pedas kompasianer-kompasianer yang memang sangat kritis dalam banyak hal. Apalalagi soal yang jelas-jelas HOAX ditulis oleh penulis yang memiliki track record menyebar sensasi. Kali ini admin Kompasiana atau tepatnya oknum admin Kompasiana memang melakukan BLUNDER berat. Sebuah tragedi kemanusiaan dibuat menjadi lelucon, bahkan lebih parah menjadi sebuah #hatestory demi sebuah ideologi.
Ketika akhirnya Kompasiane membanned tulisan tersebut, sudah terlanjur tulisan tersebut menjadi viral dan kurang lebih 300 ribu orang sudah membaca kebohongan, kebencian, dan menjadi agen penyebaran kebencian dengan men-sharekan. Sebuah skenario konspiratif yang berhasil dari Adi Supriadi. Dan lebih menyedihkan lagi apabila ternyata Adi Supriadi tidak sendiri. Oknum-oknum yang membantu mensharekan tulisan (seperti kasus akun-akun tuyul) secara sistematis bisa-bisa sudah dipersiapkan lebih dahulu. Konspirasi seperti ini sangat jahat. Patut dilawan.
Skenario ini semakin berhasil karena memang sosmed berisi mayoritas GENERASI BAPER (Bawa Perasaan). Generasi posmo yang gampang dipengaruhi ini dengan gampang terpengaruh apalagi pemimpin-pemimpin yang membagikan tulisan tersebut. Tambah gampang percaya. Ditambah oknum-oknum penyuka cerita-cerita konspiratif dan plus oknum admin yang mendukung, klop sudah semuanya.
Pelajaran bagi kita semua para pembaca untuk cek dan ricek, juga para penulis/bloger untuk menjaga kehormatan dengan menuliskan kebenaran daripada kebohongan. Apalagi kalau kebohongan dibuat untuk membela sebuah ideologi dan keyakinan, apakah tidak justru merusak keyakinan itu sendiri?
Masih untung ada blogger-blogger yang langsung berjibaku "membela kewarasan" sepert Mawalu dan Elde sehingga akhirnya terbongkarlah konspirasi tulisan korban bom Paris hanya rekayasa. Apakah pelakunya akan dibanned? Kalau saja ada Majelis Kehormatan Kompasiana (MKK) dan Majeles Kehormatan Sosmed (MKS), maka kita bisa menunggu hasil sidang. Karena tidak ada, ya sudah, cuma sampai disini. No follow up action, I think. Sad huh?
Pendekar Solo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H