Di bulan suci umat Islam, seorang Amien Rais yang notabene adalah tokoh politik-agama menyatakan pernyatakan yang dapat menimbulkan polemik, syak, dan kebencian. Jebolan universitas Chicago yang sempat melejit dengan 'poros tengah'-nya ini memang politisi kawakan. Seorang politisi sejati selalu mencari celah sekecil apapun untuk menang, dan sayangnya 'by all means' (baca: dengan segala cara).
Sebab itu seorang politisi yang benar seharusnya juga seorang negarawan. Negarawan selalu memikirkan kepentingan lebih besar, yaitu kepentingan bangsa daripada kepentingan golongan apalagi pribadi. Having said this, poin saya adalah seorang AR bukan orang bodoh biarpun kelihatan menyatakan hal-hal bodoh. AR adalah politisi dia memainkan kartunya untuk kembali ke panggung politik, apakah dia negarawan? Pembaca, WNI, dan sejarah bangsa ini yang akhirnya akan menilai. Bagi saya AR hanyalah seorang politisi piawai yang cari makan.
Kekuatan Siluman
Bersama keluarga alumni HMI (Kahmi) di kediaman tokoh orba Akbar Tanjung, AR membuat pernyataan keras sebagai berikut (sumber):
"Kita semua harus tahu, ada kekuatan siluman yang kuat mendukung pemerintahan (Presiden) Jokowi (Joko Widodo) saat ini"
Pernyataan 'harus tahu' memberikan nuansa pengertian AR sudah tahu, sangat tahu, dan benar-benar tahu. Kemungkinan dia memiliki BIN sendiri yang mampu men-supply informasi ke AR secara up to date. Meskipun demikian, frasa 'kekuatan siluman' memperlihatkan bahwa BIN-nya AR belum bisa mendeteksi secara riil siapakah sebenarnya kekuatan dibelakang Jokowi ini.
Dalam pernyataan-pernyataan lanjutannya, AR hanya mampu memprovokasi dengan lagu lama 'asing' dan 'aseng'. Setelah itu AR menyoroti secara khusus pentingnya kelompok Islam bersatu.
"Agarnggak semakin gawat, perlu agar lingkaran-lingkaran Islam ini dikumpulkan lagi. Kita harus menyatukan kelompok-kelompok Islam ini untuk menentukan arah pemerintahan,"
Dari rangkaian kalimat-kalimat politis AR bisa disimpulkan 'kekuatan siluman' yang di maksud AR adalah Asing, Aseng, A-Islam (yg kelompok bukan Islam). Suatu tuduhan yang tidak main-main dan cenderung memecah belah sekaligus jahat.