Lihat ke Halaman Asli

Hanny Setiawan

TERVERIFIKASI

Relawan Indonesia Baru

Membully Gibran, Jokowi Haters Blunder Besar

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pkspiyungan.org

Pasukan cyber ala kampanye hitam sampai hari ini masih hidup.  Bahkan terasa lebih tersistematis, terstruktur, dan masif. Isu-isu yang digoreng sudah dipilih dan diatur sedemikian rupa untuk membuat sebuah cerita yang menghipnotis.  Tujuannya jelas, mengkampanyekan Jokowi tidak mampu, berkarakter jelek, dan harus segera diturunkan. Dari semua isu yang coba dihembuskan, isu anak Jokowi, Gibran adalah sebuah blunder besar.  Alih-alih membentuk opini negatif, isu Gibran songong dsb membuat terbukanya topeng jahat pasukan cyber ini.  Membunuh karakter Gibran untuk menghantam Jokowi adalah sebuah kekeliruan strategi. Mengapa? Gibran tidak ada dipolitik dan fokusnyanya jelas kerja, kerja, dan kerja.  Sifat Gibran yang keras dalam menarik garis antara dia dan Jokowi justru sebuah kelebihan yang luar biasa.  Tanpa perlu promosi besar-besaran kualitas kepimpinan Jokowi terlihat dari sosok Gibran.  Karena kualitas pemimpin dilihat dari cara dia memimpin keluarganya. Megawati, Tommy, Yenny, Ilham, Puan, Ibas adalah anak-anak "mantan presiden" yang seharusnya di benchmarkkan dengan Gibran.  Semua anak presiden/mantan presiden masuk politik dan/atau proyek plat merah menggunakan fasilitas dan nama besar orang tua.  Gibran berani memastikan bahwa dia tidak mau dianggap mengekor Jokowi.  Usaha sendiri, kerja sendiri, dan tidak minta proyek-proyek pemerintah.  Mana yang lebih bagus? Soal BG, soal DP mobil DPR, soal kancing Jas, soal staf presiden, soal KPK, soal reshuffle, dsb bisa digoreng dan menjadi blur dengan isu yang sebenarnya.  Tapi soal Gibran tidak bisa.  Soal bully kepada Gibran jelas memperlihatkan betapa rendah moral cyber army, dan media-media pendukungnya. [caption id="" align="alignnone" width="630" caption="pkspiyungan.org"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline