Lihat ke Halaman Asli

Hanny Setiawan

TERVERIFIKASI

Relawan Indonesia Baru

Harta Karun Abad ke-21

Diperbarui: 24 Juni 2015   06:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1381306836748864799

Sumber: http://teenvoice.co.id Abad ke-21 di tandai dengan meledaknya dunia internet.  Dalam kurun 10 tahun terakhir, internet connection yang semakin gampang dan murah mempengaruhi semua segmen kehidupan dan melahirkan suatu gelombang industri baru, yaitu industri digital.  Industri digital yang menjadi bagian dari industri kreatif secara keseluruhan, di indonesia pun sudah menggeliat.

Bahkan kita sudah memiliki apa yang disebut Kementerian Pariwisita dan Ekonomi Kreatif yang di pimpin Ibu Mari Elka Pangestu (Link: http://www.budpar.go.id).  Tapi sayangnya industri yang bisa disebut sebagai harta karun abad ke-21 ini belum terkelola dengan baik.  Tidak ada yang menyadari bahwa yang menggerakkan industri digital bukanlah database, programming language, atau teknologi itu sendiri.  Menurut IFPI (International Federation of the Phonographic Industry) , industri musik digital adalah PENGGERAK UTAMA dari industri ini.   IPFI Menyatakan, "Music is an engine of the digital world"  (Sumber).   Bahkan menurut sumber yang sama 3 besar sosial media yaitu youtube, facebook, dan twitter di kuasai oleh pelaku-pelaku industri digital musik.

Music is helping power social media platforms. For example, nine in 10 of the most watched videos of all time on YouTube are music videos, led by PSY's Gangnam Style which has been viewed more than 1.2 billion times. Nine in 10 of the most liked people on Facebook are artists. Seven of the top 10 most followed people on Twitter are artists.

Fakta yang luar biasa sekali!  Di Indonesia sendiri Agnezmo dan Sherina Munaf adalah 2 pemegang follower terbanyak di twitter, sisanya adalah news dan juga artis-artis lain (Sumber).   Tidak tanggung-tanggung, Telkomsel menurut Tribunnews.com juga sudah mulai berinvestasi di segmen ini dengan melahirkan aplikasi anyar yang diberi nama Langit Musik.

Telkomsel juga mengeluarkan aplikasi baru sebagai pengembangan dari layanan sebelumnya, Aplikasi Langit Musik memungkinkan pelanggan untuk dapat men-download dan streaming lagu yang diinginkan dengan mudah dan cepat. Perkembangan ini sesuai dengan tren penggunaan smartphone dan layanan data yang meningkat secara signifikan. (Sumber)

Apakah sebenarnya Industri Musik Digital?  Sebenarnya IMD  adalah sesederhana penggunaan teknologi digital atau komputer dalam seluruh proses produksi dan distribusi musik.   SMI (Sekolah Musik Indonesia) Research & Development mempublikasikan the use of technology in music sebagai berikut:

1381305970261259019

Bidang-Bidang Penggunaan Teknologi dalam Musik

http://kekuatanmusik.blogspot.com

6 bidang penggunaan teknologi mulai dari untuk mengajar (teach), belajar (learn), pertunjukan (perform), produksi (produce), kompososi (compose), dan distribusi (distribute) menurut SMI Research & Development adalah tulang punggung dari Industri Musik Digital.  Masing-masing bagian adalah rantai makanan (baca: supply chain) tersendiri yang membutuhkan untuk di eksplorasi dengan baik.

Ketika semua mata melihat industri-industri kelas infrastruktur yang padat modal dan juga kolusi dan korupsi, harta karun abad ke-21 ini adalah sesuatu lompatan katak (baca: leap frog) seperti yang pernah dimimpikan Habibie dengan Nurtanio-nya beberapa puluh tahun berselang.    Suatu realitas bahwa kita akan kesulitan untuk punya tambang batu bara, membuat pabrik tekstil, atau menjadi developer sekelas Ciputra, tapi dengan industri digital seharusnya bangsa ini mampu untuk bersaing di tingkat dunia.  Anak-anak bangsa ini dengan pendidikan dan arahan yang tepat mampu menjadi komposer, arranger, dan player musik kelas dunia.  Dan industri musik digital barulah sebagian kecil dari industri teknologi dan kreatif itu sendiri.  Programmer-programmer wahid, desainer-desainer yang mengagumkan, penulis-penulis handal , dan berpuluh-puluh "pekerjaan baru" yang belum ada di abad ke-20 sudah menunggu!   Kita harus berani unlearn, dan relearn pengetahuan-pengetahuan baru.  Menuju Indonesia Baru!

[caption id="attachment_271242" align="aligncenter" width="300" caption="Sumber: http://www.harapnuik.org/?p=3221"]

1381307340343157930

[/caption] Pendekar Solo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline