Lihat ke Halaman Asli

Hanny Setiawan

TERVERIFIKASI

Relawan Indonesia Baru

Giliran Kelompok Kristen Digoyang Prahara

Diperbarui: 20 Juni 2015   03:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14025921911806914519

Tidak habis-habisnya isu agama di mainkan kubu Prahara.   Kali ini giliran kelompok kristen-katholik yang di goyang. Minimal ada dua isu besar di socmed yang ditiupkan.

1) Beredarnya surat dari Pdt. Jacob Nahuway mengatasnamakan PGPI (Persatuan Gereja-Gereja Pentakosta di Indonesia)  mendukung Prahara.  Sebagai anggota gereja pentakosta saya sangat menyesalkan hal ini terjadi, karena organisasi ini membawahi gereja-gereja yang sangat beragam dan BUKAN KENDARAAN POLITIK.

2) Deklarasi dukungan kelompok kristen-katholik di sarang Prahara di Polonia yang ditayangkan detik.com.  Ternyata sudat diedit isinya, mungkin sudah ada komplain dari pihak-pihak yang dirugikan.  Deklarasi yang dilakukan oleh seseorang bernama Marnala Simanjuntak, awalnya berjudul Kelompok Kristen Katolik Nyatakan Dukungan ke Prabowo-Hatta (bisa dibaca di versi kaskus), dan versi online sekarang berjudul Puluhan Umat Katolik Datangi Rumah Polonia, Dukung Prabowo-Hatta (Baca detik)

Alamat web yg asli
http://news.detik.com/pemilu2014/read/2014/06/12/114919/2606154/1562/kelompok-kristen-katolik-nyatakan-dukungan-ke-prabowo-hatta

apabila di klik akan di fw kesini http://news.detik.com/pemilu2014/read/2014/06/12/114919/2606154/1562/puluhan-umat-katolik-datangi-rumah-polonia-dukung-prabowo-hatta

Jelas ada sesuatu yang terjadi dari artikel ini.  Apakah itu?

Yang paling signifikan adalah pernyataan Marnala yang di versi awal mengatakan 5 juta umat mendukung.  Di versi artikel baru hanya disebut 25 orang katolik.  Sangat menggelikan sekaligus menjengkelkan.  Apakah tidak cukup Prahara memainkan isu agama?  Apakah tidak takut dengan karma atau hukum tabur tuai?  Ingat kepercayaan dan iman adalah sangat sakral bagi pemeluknya masing-masing. Please STOP!

Marnala Simanjuntak adalah PENGURUS KIRA yang adalah organisasi kristen dibawah Gerindra .  Sebagai pengurus KIRA jelas dia mengusung Prahara.  Mendeklarasikan kelompok kristen katolik yang kemudian di revisi katolik saja itu adalah menggunakan agama (kristen) untuk politik.  Dan itu keterlaluan.

[caption id="attachment_310939" align="aligncenter" width="519" caption="kiragerindra.org"][/caption]

Yacob Nahuway dan Marnala Simanjuntak adalah "orangnya Hasyim dan Prabowo", mereka tidak berhak mengatasnamakan kelompok Kristen dan Katolik untuk kepentingan  Prahara.   Sebagai pribadi mereka tetap berhak untuk memilih Prahara, tapi menggunakan atribut kelompok dan/atau organisasi adalah sesuatu yang sangat manipulatif.

Apakah Hindu, Budha, Kepercayaan kepada Tuhan, Kong Hu Cu, dll akan digunakan juga untuk meraup suara? Begitu ambisinyakah sehingga norma-norma etika dan agama menjadi tidak penting lagi? Stop politisasi agama!

Pendekar Solo




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline