Lihat ke Halaman Asli

Hanny Setiawan

TERVERIFIKASI

Relawan Indonesia Baru

Menuduh Revolusi Mental adalah PKI, Masih Waraskah?

Diperbarui: 18 Juni 2015   08:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kalau diumpamakan lomba lari jarak jauh, 15 hari kedepan pilpres 2014 sudah sampai tahap SPRINT.  Semua kekuatan dikeluarkan untuk menjadi yang terbaik.  Disaat-saat sepert ini lah rakyat Indonesia disuguhi pertunjukan yang membikin mual, muak, dan mangkel (3M).  KPU dan Bawaslu bagaikan seonggok pohon pisang yang tidak bisa apa-apa.

Resiko terlalu besar untuk menghentikan proses pilpres karena faktor hukum, karena bisa menimpulkan huru-hara bagi yang dikenai sanksi.  Akibatnya pembiaran yang luar biasa terjadi. Kalau tuduhan dan umpatan terjadi antar simpatisan, kita maklumi sebagai proses belajar demokrasi.  Tapi kalau keluar dari jubir resmi capres diusung dan KPU/Baswalu hanya "meneng thok" kata orang jawa, orang awam cuma bisa geleng-geleng prihatin.

Kali ini Fadli Zon berkicau lagi, dan tidak tanggung-tanggung dia menuduh revolusi mental adalah PKI. Pendukung-pendukung Prahara yang terhormat, rasional, dan "masih waras " saya yakin masih ada.  Tapi jelas Fadli Zon BUKAN salah satu yang waras.

Apalagi Fadli Zon bukanlah simpatisan, dia termasuk corong resmi kubu Prahara.  Jadi saya boleh berasumsi Fadli Zon = Prahara = Prabowo.  Pendukung prahara jangan ada yang merasa keberatan dengan kesimpulan saya.  Ini fakta.  Justru komentar kompasianer pro prahara bagi saya buka suara resmi dari Prahara atau prabowo.  Cuma opini, bukan fakta.

Kita perhatikan kicauan gilanya sama-sama:


Menggunakan satu hal dengan konteks yang berbeda demi kepentingan pribadi itu namanya MANIPULASI. Kata anjing bisa berarti banyak tergantung konteksnya:

Anjing menggonggong kafilah berlalu

Anjing-anjingan

Anjing kamu!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline