Belum kasus Florence dengan Jogja mendingin, kasus yang lebih besar sudah muncul lagi di Sosmed. Ridwan Kamil, Walikota Bandung yang diharapkan juga menjadi salah satu pemimpin muda yang bersih, mengaku memolisikan sebuah akun di twitterland. Alasannya adalah sbb:
sy selalu memaafkan & senang dikritik. bedakan kritik dgn penghinaan pribadi. kasus #kemal jk tdk ada tindakan akn jd kultur generasi baru.— ridwan kamil (@ridwankamil) September 6, 2014
saat generasi terdidiknya 'sakit karakter'nya, semua tdk terima. tp saat penyakitnya ditindak satu2, tdk mau jg. dibilang reaktif. #kemal — ridwan kamil (@ridwankamil) September 6, 2014
karakter #kemal ini sistemik.fenomena gunung es di BDG. itulah knp sy turun jd pembina upcr ke sekolah2 tiap senin ut pendidikan karakter.— ridwan kamil (@ridwankamil) September 6, 2014
wabah karakter #kemal ini sdh mengindonesia. lhat sj saat pilpres. sbgian kita berilusi seolah stlh dimaafkan, krkter #kemal ini akan surut — ridwan kamil (@ridwankamil) September 6, 2014
Penyebab pelaporan itu dikarenakan sbb:
@kemalsept anda secara resmi sy laporkan ke kepolisian, utk twit2 penghinaan. psl 27 UU 11 thn 2008, tulis Emil di akun twitternya, @ridwankamil, Jumat (5/9).
Menggunakan UU kontroversial, Kamil terlihat garang menyerang akun @kemalsept yang selain menghina kota Bandung secara personal juga menyebutkan nama Walikota pendukung Prabowo ini dengan sangat tidak sopan. (Sumber)
***
Tindakan Ridwan Kamil tersebut ternyata menimbulkan reaksi keras dari akun Kurawa yang tersohor dengan kultwit-kultwitnya yang mencerahkan. Pelajari kultwit lengkapnya di http://chirpstory.com/li/228764 yang berjudul "Pemimpin Harus Lebih Dewasa Menanggapi Hatter".