Lihat ke Halaman Asli

Hanny Setiawan

TERVERIFIKASI

Relawan Indonesia Baru

Pencabutan Hak Politik, Sebuah Terobosan yang Ditunggu

Diperbarui: 18 Juni 2015   00:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Mendengar LHI (Lutfi Hasan Isaaq) petinggi PKS dicabut hak politiknya oleh MA, saya merasakan kelegaan yang luar biasa.  Bukan untuk "kemalangan" LHI saja, tapi hal inilah yang seharusnya dilakukan sejak lama.

Kekacauan politik yang disebabkan antek-antek Orba yang sampai hari ini masih terasa bising sudah diprediksi Romo Mangun. Alamarhum menyatakan bahwa reformasi bak mengobati sakit kanker dengan kerokan, karena secara struktur dan orang-orangnya  tidak ada yang dirubah dan dari orba.

Seharusnya keluarga Suharto dan yang termasuk  ring-1, ring-2nya SEMUA dicabut hak politiknya.  Itu hukuman yang fair.  Kalau itu dilakukan, tidak akan muncul penyakit "piye enak jamank to".  Dan minimal kalau Golkar masih ada pun sudah ganti dengan darah-darah segar yang tidak terlalu terkontaminasi Suharto.

Mengubah budaya adalah hal yang sangat sulit.  Sementara pembantian massal gaya Orba terhadap PKI adalah biadab, pencabutan hak politik minimal akan mempersulit budaya lama ikut bermain di kekuasaan.

Tapi apa lacur sekarng anak Suharto sudah masuk DPR lagi, mantu Suharto bikin pusing seluruh negeri dengan manuver-manuver politik yang orba banget.  Lebih parah kolega-kolega mereka masih ada di sistem dan sgt mudah untuk di lobby karena kedekatan masa lampau.

Jadi pencabutan hak politik adalah terobosan yang luar biasa, dan kalau memungkinkan harus di terapkan kesemua koruptor dan apabila memungkinkan gerak orang-orang lama yang berbau Suharto harus semakin dipersempit dan digiring untuk dicabut hak politiknya.   Sudah untung tidak digantung  seperti di Cina bukan?

Pendekar Solo




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline