Lihat ke Halaman Asli

Hanny AngelinaJelita

Mahasiswa D4 Destinasi Pariwisata Universitas Airlangga

Destinasi Wisata Cagar Budaya : Candi Pari

Diperbarui: 24 Desember 2022   10:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Candi Pari terletak di Dusun Candipari Wetan, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur. Situs ini batas utara, barat dan timur berbatasan dengan pemukiman warga, sebelah selatan berbatasan dengan Jalan Candi Pari. Sekitar 2 km ke arah barat laut pusat semburan lumpur PT Lapindo Brantas saat ini. Candi ini adalah suatu bangunan berbentuk segi empat terbuat dari bati bata yang menghadap ke barat dengan ambang serta tutup gerbang dari batu andesit batu alam. Jaman dulu, di atas gerbang candi ini ada batu dengan angka tahun 1293 Saka atau sama dengan 1371 Masehi yang menjadikan Candi Pari sebagai salah satu peninggalan jaman Majapahit pada masa pemerintahan Prabu Hayam Wuruk 1350-1389, Candi Pari ini adalah peninggalan Majapahit pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk AD 1350-1389 Pada kenyataannya, Candi Pari ini mampu memberikan gambaran bagaimana kompleksitas isu-isu ekonomi, aspek politik, budaya, dan sosial yang lain pada waktu itu. 

Gaya arsitektur Candi Pari dipengaruhi oleh budaya Campa, yang merupakan daerah di Vietnam sekarang, terutama candi di Mison. Pengaruh ini terlihat pada bangunan dan ornamen, namun Candi Pari masih menunjukkan karakter Indonesia. Candi Pari ini dibangun untuk comemorated yang kehilangan dari Joko Pandelegan. Dalam arsitektur, Candi Pari memiliki perbedaan dengan candi-candi lain di Jawa Timur. Perbedaan ini muncul dalam bentuk fisik dari Candi Pari yang sebagian besar yg dilembungkan dan tampak kokoh seperti candi di Jawa Tengah. Sedangkan candi di Jawa Timur, sebagian besar dalam bentuk ramping. Selain itu, perbedaan muncul dalam bentuk ornamen kaki, tubuh dan candi. Candi Pari terletak di Dusun Candipari Wetan, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur. Situs ini batas utara, barat dan timur berbatasan dengan pemukiman warga, sebelah selatan berbatasan dengan Jalan Candi Pari. Sekitar 2 km ke arah barat laut pusat semburan lumpur PT Lapindo Brantas saat ini. 

Candi ini adalah suatu bangunan berbentuk segi empat terbuat dari bati bata yang menghadap ke barat dengan ambang serta tutup gerbang dari batu andesit batu alam. Jaman dulu, di atas gerbang candi ini ada batu dengan angka tahun 1293 Saka atau sama dengan 1371 Masehi yang menjadikan Candi Pari sebagai salah satu peninggalan jaman Majapahit pada masa pemerintahan Prabu Hayam Wuruk 1350-1389, Candi Pari ini adalah peninggalan Majapahit pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk AD 1350-1389 Pada kenyataannya, Candi Pari ini mampu memberikan gambaran bagaimana kompleksitas isu-isu ekonomi, aspek politik, budaya, dan sosial yang lain pada waktu itu. 

Gaya arsitektur Candi Pari dipengaruhi oleh budaya Campa, yang merupakan daerah di Vietnam sekarang, terutama candi di Mison. Pengaruh ini terlihat pada bangunan dan ornamen, namun Candi Pari masih menunjukkan karakter Indonesia. Candi Pari ini dibangun untuk comemorated yang kehilangan dari Joko Pandelegan. Dalam arsitektur, Candi Pari memiliki perbedaan dengan candi-candi lain di Jawa Timur. Perbedaan ini muncul dalam bentuk fisik dari Candi Pari yang sebagian besar yg dilembungkan dan tampak kokoh seperti candi di Jawa Tengah. Sedangkan candi di Jawa Timur, sebagian besar dalam bentuk ramping. Selain itu, perbedaan muncul dalam bentuk ornamen kaki, tubuh dan candi.  Candi Pari memiliki keunikan selain bentuknya yang tambun, keunikan lainnya terletak pada tangga candi. Jika pada umumnya tangga candi langsung menuju ke biilk candi, maka hal tersebut tidak berlaku di Candi Pari. Untuk menuju bilik candi sebelumnya akan ada sebuah bidang persegi (batur) yang menjorok keluar dari bawah pintu candi (hal ini mirip dengan yang ada di Candi Ngetos dan Candi Bangkal). Pada bagian kanan dan kiri batur terdapat tangga dengan pipi tangga (tempat pegangan) dalam kondisi yang telah runtuh. Pada beberapa sudut halaman candi juga terdapat reruntuhan batu -- bata yang diperkirakan merupakan pagar yang mengelilingi Candi Pari.

Penulis : Hanny Angelina Jelita 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline