Saat ini resesi ekonomi global melanda banyak negara termasuk Indonesia. dampaknya pertumbuhan ekonomi Indonesia juga mengalami penurunan prediksi awal dari lembaga internasional.
Untuk mengatasipasi kendala ekonomi ini perlu dukungan dari pemerintah dalam dalama APBN, lalu apa saja strategi pemerintah dalam efiensiensi dan efektivitas APBN 2020 Pada hari kamis 14 November 2019 bertempat di Gedung Kemenkominfo Jakarta diacara " Efisiensi Pemanfaatan DIPA 2020" Program-program terkatit diinformasi lebih lanjut.
Hadir sebagai narasumber Bapak Khairul Anwar Sekjend Kementrian Ketenagakerjaan dan Pak Askolam Dirjen Anggaran Departemen Keuangan . Diawal pak Askolam menjelasakan bahwa Pak Presiden menekankan ditahun 2020 kebijakan di Kementrian dan Lembaga (K/L ) tetap dilangsungkan untuk melakukan efisiensi.
Melalui mengendalikan belanja barang, belanja belanja untuk operiional seperti perjalanan dinas, konsineyering ,bangun gedung,beli mobil, honor.
Pak presiden juga meminta untuk melakukan pelelangan lebih awal, jika biasa dilakukan Januari. Pelelangan bisa dilakukan dibulan November sekarang ini sehingga bisa melakukan eksekusinya dibulan Januari.
Karena klo pelelangan di Januari eksekusinya bisa dilakukan dibulan ketiga maupun keempat tentunya bisa mempengerahui tertundanya pengeluaran tahun 2020 dan kedepan.
Dan perlu diingat pentingnya bukan apa saja yang dibelanjankan tapi dilihat dari efektifitasnya jadi hasil dari belanja menjadi barang lalu barang-barang tersebut bisa bermanfaat. sehingga belanja mempunyai nilai tambah.
Adanya sinergi meningkatkan efektivitas dari Pemda maupun K/L , bayangkan jika i tiap masing pemda danpemda melakukan sendiri dalam suatu porject bisa double anggaran.
Lalu apa saja prioritas pogram baru ditahun 2020, teman-teman bisa dicek dari gambar dibawah ini :