Lihat ke Halaman Asli

January Tahun Pasti Berganti

Diperbarui: 17 Juni 2015   08:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

JAWABAN... apa yang tersimpan?

Berharap suatu saat, kau datang memberiku semangat!!
Januari, tahun itu telah lewat.

Katakan wahai angin, akankah rindu ini tersampaikan?!
Katakan wahai hujan, benarkah airmata ini kan membeli kehangatan?!

Lintasi malam-malam sepiku, dingin menjadi selimutnya
Aku dibatas keinginan menghampakan segalanya, dari cinta yang hidup kepada hati yang mati.

Angan menjunjung tinggi, lambungkan khayal pada sengketa, lara jiwa yang melarutkan sekapas cinta, dalam arungan sebatang sungai hidup yang mengalir, pada riakan-riakan kecil yang meriam kekeliruan.

Jauh langit memeluk gunung, apalah tangan tak sampai, pohon-pohon itulah yang menjamah harapan diranting, semak mengakari belukarnya hati.

Hari-hari yang terlewati, laksana tahun-tahun duri menusuki, pada belantaranya hutan yang melingkari kesunyian sendiri.

JAKARTA, aku datang membawa setangkai bunga hati yang mekar.

Jembatan fly over roxy, melingkar ditengah jalanan ibukota

Hari telah mulai remang, sore menanda lampu-lampu jalanan benderang, aku berdiri ditepi pinggiran trotoar, memandangike seberang jalan, menghadap sebuah gedung bank swasta, terlihat lalu-lalangnya mobil-mobil dan motor berlarian, saling menyalip tanpa perduli keselamatan.

Hampir malam, aku masih mematung menunggumu dalam belaian angin-angin, di pojokan sebuah Gang kecil,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline