Lihat ke Halaman Asli

Kabut Cinta di Ujung Senja

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Semilir angin menghantarkan aroma melati rambutku
pada dia yang terbaring diantara ribuan malam-malam senyap
terbangun sesaat setelah terlelap, dalam jutaan hari-hari sunyi
Menyapaku dalam mimpi disetiap tahun kelahiran

Hujan berderai diambang senja nan petang
menyambut rinai sang dewi kesepian
menari-nari diantara jemari kecil tarian serimpi
menghadiahkan kado kecil di setiap tahun berganti
untuk dia yang telah pergi

Senyum..
tersungging pada bibir mungil penuh kesedihan
Tawa..
tersirat pada jiwa yang tak berdaya
tipuan kesenangan bersandar, pada pilar-pilar ruang waktu
yang menyesakan
lorong-lorong sempit kebahagiaan

Langit menangis,
membenamkan telaga warna matanya
membanjiri taman asmara, yang terendam tenggelam
karam dalam kepergiannya

Hujan hantarkanku,
padanya, pada dia di alam sana
Hony/Juny
Pelabuhan Ratu




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline