Lihat ke Halaman Asli

Hanna Hanifah

Marketing Officer Event Officer

Perbedaan White Box Testing, Black Box Testing, dan Grey Box Testing

Diperbarui: 7 November 2023   16:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://unsplash.com/

White box testing, black box testing, dan grey box testing adalah tiga pendekatan yang berbeda dalam pengujian perangkat lunak untuk memastikan keandalan dan kualitasnya. Mereka berbeda dalam hal pengetahuan tentang internal sistem yang diuji dan cara pendekatan pengujian. Berikut adalah penjelasan singkat tentang masing-masing pendekatan:

  1. White Box Testing:

  • Pengetahuan: Pengetahuan penuh tentang struktur internal dan kode sumber perangkat lunak yang diuji.

  • Tujuan: Melakukan pengujian berdasarkan logika internal program, aliran kontrol, dan aliran data.

  • Metode: Tester menggunakan informasi tentang kode sumber, algoritma, dan arsitektur sistem untuk merancang dan menguji kasus uji.

  • Contoh: Pengujian unit, pengujian integrasi, pengujian kode sumber, dan analisis statis.

  1. Black Box Testing:

  • Pengetahuan: Tidak memerlukan pengetahuan tentang struktur internal atau kode sumber perangkat lunak yang diuji. Melakukan pengujian dari sudut pandang pengguna akhir.

  • Tujuan: Mengidentifikasi kesalahan dan ketidaksesuaian dalam fungsionalitas perangkat lunak tanpa memperhatikan cara kerjanya.

  • Metode: Tester berfokus pada masukan, keluaran, dan respons sistem tanpa memperhatikan implementasi internal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline