"Ketahanan ideologi Pancasila kembali diuji ketika dunia masuk pada era globalisasi di mana banyaknya ideologi alternatif merasuki ke dalam segenap sendi-sendi bangsa melalui media informasi yang dapat dijangkau oleh seluruh anak bangsa,"a Deputi Bidang Pengkajian Strategik Prof.Dr.Ir.Reni Maryeni, M.P. Beliau menjelaskan bahwa sejatinya pancasila merupakan ideologi terbuka, yakni ideologi yang terbuka dalam menyerap nilai - nilai baru yang dapat bermanfaat bagi keberlangsungan hidup bangsa. Namun, di sisi lain diharuskan adanya kewaspadaan nasional terhadap ideologi baru.
Di masa era globalisasi yang sekarang ini, banyak anak muda bangsa yang semakin bebas dalam berselancar di dunia maya atau sosial media, mereka mengenal bagaimana ideologi berkembang di negara negara maju. Aktivitas ini lah yang mengancam akan kurangnya kepedulian anak muda bangsa terhadap ideologi pancasila itu sendiri. Mereka menyebut diri mereka sebagai Global Citizen. Global citizen memang tidaklah salah, tetapi jangan sampai kita mengikis rasa nasionalis kita terhadap indonesia. Kita bisa menjadi Global Citizen tanpa mengurangi rasa nasionalis kita terhadap Indonesia. Maka, penting bagi kita para anak muda bangsa untuk memilah mana yang benar dan bermanfaat dengan yang salah dan menjerumuskan dalam mencari ilmu. Nasionalis sebagai ideologi sangatlah exclusive, artinya, jika kita memiliki rasa nasionalis, maka kita akan cenderung melihat diri kita sendiri setelah menjadi Global Citizen. Semakin banyak kita mencari tau, maka semakin banyak kita menyadari bahwa potensi adanya gangguan dari luar yang dapat merusak, maka dari itu kita harus mengajak anak muda bangsa untuk mempertahankan identitas bangsa serta meningkatkan ketahanan mental dan ideologi bangsa. Pancasila sebagai ideologi kita adalah kerangka acuan nilai bernegara dan berbangsa yang menjadi identitas Bangsa Indonesia. Jika kita menerapkan pancasila sebagai acuan, maka implementasi nilai-nilai pancasila akan lebih mudah terlihat dalam praktik bernegara, misalnya dalam mengambil kebijakan-kebijakan politik.
Adanya prinsip bersatu dalam perbedaan membuat Pancasila menjadi semakin kuat dan layak sebagai sebuah ideologi bagi negara Indonesia yang khas akan keanekaragamannya. Konsep persatuan yang ideal dengan mengkondisikan setiap warga negara hidup berdampingan dan gotong royong tanpa menghilangkan identitas suku bangsa, adat istiadat, ras, ataupun agama. Konsep persatuan ini juga dapat meminimalisir tindak rasisme terhadap sesama Warga Negara Indonesia baik secara verbal dan non-verbal, secara langsung maupun melalu media sosial.
Dengan mengetahui bahwa kita sama dan sejajar, maka diharapkan tidak ada perpecahan yang terjadi di Indonesia. Dan tantangan dan ancaman terhadap pancasila pun bisa dihalau dan dilawan. Seperti kutipan pepatah "Bersatu kita teguh, Bercerai kita runtuh."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H