Lihat ke Halaman Asli

Alasan Warga Yogya Mendukung Kopassus di Lihat Dari Sisi Historis

Diperbarui: 24 Juni 2015   09:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13754846891691976393

[caption id="attachment_257969" align="aligncenter" width="580" caption="Massa memblokade jalan raya meminta 12 Kopassus dibebaskan"][/caption]

Begitu banyak dukungan dan simpati yang di berikan rakyat Indonesia khususnya warga Yogya kepada 12 prajurit Kopassus yang terlibat dalam kasus penyerbuan Lapas Cebongan Sleman Yogya telah menunjukkan betapa besarnya cinta warga yogya kepada TNI. Mereka tahu dan sadar bahwa apa yang dilakukan oleh 12 prajurit Kopassus tersebut adalah salah di mata hukum, namun demikian dengan adanya peristiwa penyerbuan Lapas cebongan tersebut warga yogya merasa sangat di untungkan dimana pada akhirnya mereka dapat beraktifitas dengan tenang tanpa takut mendapat gangguan dari sekelompok preman yang terkadang sering membuat onar di lingkungan mereka. Selain itu apa yang di lakukan oleh 12 prajurit kopassus tersebut bagi warga yogya telah berhasil membuka celah hukum yang sudah terlanjur beku, khususnya dalam hal penanganan tindak kriminal di sekitar yogya.

Bila melihat begitu besarnya dukungan rakyat indonesia khususnya warga yogya terhadap Kopassus, saya yakin didalam benak kita pasti timbul pertanyaan kenapa tindakan yang salah kok justru mendapat dukungan? apakah rakyat yogya ini seluruhnya buta hukum?

Saya kira sungguh naif, apabila kita sebagai manusia yang dibekali akal, cipta, rasa dan karsa oleh Tuhan YME  hanya dapat menjudge sikap warga yogya dari kacamata hukum saja tanpa mau melihat faktor lain yang melatar belakangi kenapa mereka memberikan dukungan yang begitu besar kepada 12 prajurit Kopassus yang dimata hukum sudah tentu dianggap sebagai seorang penjahat yang sepatutnya dihukum.

Ternyata setelah saya coba menggali dari sisi historis, saya menemukan adanya suatu ikatan emosional yang kuat antara warga yogya dengan para prajurit kopassus tersebut dimana warga yogya merasa dirinya telah berhutang budi kepada mereka (Kopassus) ketika yogya tengah dilanda bencana alam yang dahsyat dan menimbulkan korban jiwa yang tidak sedikit.

Mungkin kita masih ingat, saat terjadinya gempa bumi di daerah Bantul yogya pada tanggal 27 Mei 2006 pukul 05.55 WIB berkekuatan 5,9 SR, yang mana telah menimbulkan korban jiwa sebanyak kurang lebih 4000 orang dan merusak sejumlah infrastruktur yang lokasinya tidak jauh dari pusat gempa.

Pada saat itu tim penyelamat gabungan tidak bisa masuk ke area lokasi yang terkena dampak gempa bumi paling parah seperti bantul karena sulitnya akses masuk, akan tetapi Kopassus dengan segala kemampuannya telah berhasil menembus kearea bantul dan melakukan evakuasi dengan cepat terhadap seluruh korban gempa yang sudah dalam kondisi terkapar tidak bernyawa berserakan dimana - mana. Tapi, disaat mereka tengah melakukan evakuasi dan kehabisan logistik celakanya kendaraan penyuplai logistiknya tidak dapat melewati medan yang ada sehingga para prajurit tersebut dengan terpaksa memakan beberapa bekal yang sudah kadaluarsa dimana sudah barang tentu sangat berbahaya bagi kesehatan mereka.

Warga yogya yang selamat dan mengetahui hal inipun menaruh simpatik, namun karena mereka sendiri sedang dalam kesusahan maka warga yogyapun tidak dapat berbuat banyak untuk memberikan bantuannya.

[caption id="attachment_257970" align="alignleft" width="300" caption="Kopassus membagikan bantuan kepada korban erupsi merapi"]

1375485904141710700

[/caption]

Kemudian pada tanggal 26 Oktober 2010 ketika terjadinya bencana erupsi merapi dan menewaskan sekitar 165 orang, Kopassus bersama dengan perangkat lainnya berusaha menembus pekatnya abu vulkanik yang tersebar di berbagai lokasi lereng gunung merapi untuk mencari korban yang masih selamat dan mengevakuasinya.

Selama dalam misi penyelamatan tersebut tidak jarang mereka harus kucing - kucingan dengan semburan abu vulkanik yang sewaktu - waktu bisa merenggut nyawa mereka. Tidak jarang beberapa personel kopassus mengalami sakit gangguan pernapasan akibat terlalu banyak menghirup udara merapi yang mengandung zat berbahaya.

Dari dua rangkaian peristiwa diatas, tentunya kita semua sudah dapat melihat bahwa secara tidak langsung apa yang pernah dilakukan oleh para prajurit Kopassus tersebut telah melahirkan sebuah ikatan emosional yang kuat antara rakyat yogya dengan prajurit - prajurit Kopassus yang pernah membantu mereka (warga yogya). Sehingga ketika warga yogya mengetahui adanya beberapa prajurit Kopassus yang terkena musibah, tanpa dikomandopun rakyat yogya dari berbagai elemen lapisan masyarakat turun untuk memberikan supportnya kepada mereka. Bukan hanya warga yogya, dari daerah lainpun juga diketahui datang memberikan dukungannya seperti bantuan advokat, suara, moril sampai dengan materil.Bahkan diberbagai jejaring sosial, dukungan kepada 12 prajurit Kopassuspun setiap hari terus mengalir tanpa henti.

Link tulisan terkait :

Pembunuhan Serka Heru Santoso : Inilah Denah CCTV Hugos Café Yang Tidak Diketahui Publik

http://hankam.kompasiana.com/2013/08/29/pembunuhan-serka-heru-santoso-inilah-denah-cctv-hugos-kafe-yang-publik-tidak-ketahui-587364.html

Polda DIY Tersudutkan Densus 88 Masuk Menggelar Operasi Intelijen

http://hankam.kompasiana.com/2013/08/25/polda-diy-tersudutkan-densus-88-masuk-menggelar-operasi-intelijen-586352.html

Keterkaitan Penembakan Sipir Dengan Kelompok Premanisme Jogja

http://hankam.kompasiana.com/2013/08/10/keterkaitan-penembakan-sipir-dengan-kelompok-premanise-jogja-582676.html

Kasus LP Cebongan Tidak Terencana

http://hankam.kompasiana.com/2013/08/04/kasus-lp-cebongan-tidak-terencana-581770.html

Latar Belakang Pembunuhan Serka Heru Santoso Di Hugos Cafe

http://hankam.kompasiana.com/2013/08/03/latar-belakang-pembunuhan-serka-heru-santoso-di-hugos-kafe-581531.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline