Lihat ke Halaman Asli

Menggapai Kesuksesan dengan Berkah Allah, Berbisnis dalam Prinsip Islam

Diperbarui: 12 Juli 2023   19:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bisnis merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia. Berbisnis adalah suatu kegiatan yang melibatkan proses memproduksi, membeli, atau menjual barang atau jasa dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan. Bisnis dapat dilakukan dalam berbagai skala, mulai dari bisnis kecil hingga perusahaan besar (Purwanti and Pujawati 2021)

Dalam Islam, bisnis bukan hanya sekadar mencari keuntungan materi, tetapi juga dianggap sebagai sarana untuk beribadah kepada Allah dan membangun kesejahteraan bersama. Bisnis dalam perspektif Islam tidak hanya tentang mencari keuntungan semata, tetapi juga melibatkan aspek moral, etika, dan keadilan (Tazkia 2021). Prinsip-prinsip yang diberikan oleh agama Islam dapat menjadi pedoman bagi para pengusaha Muslim dalam mengembangkan bisnis mereka. Perspektif Islam dalam bisnis mengajarkan prinsip-prinsip yang mencakup keadilan, etika, dan keberkahan. Ayat-ayat Al-Qur'an memberikan pedoman yang jelas mengenai bagaimana berbisnis dengan benar dan mendapatkan keberkahan dari Allah (Muhammadiyah 2020). Dalam artikel ini, saya akan membahas mengenai prinsip bisnis dalam perspektif Islam beserta ayat-ayat Al-Qur'an yang mendukungnya :

  • Tawakal (Bergantung pada Allah): Pertama-tama, dalam bisnis Islam, penting untuk memiliki keyakinan yang kuat bahwa segala sesuatu berasal dari Allah. Para pengusaha Muslim diharapkan untuk bekerja keras dan melakukan yang terbaik, namun akhirnya, hasil dan kesuksesan ditentukan oleh kehendak Allah. Tawakal adalah sikap mempercayai Allah dan melepaskan diri dari sifat serakah dan keserakahan.
  • Etika dalam Berbisnis: Islam sangat menekankan pentingnya etika dalam berbisnis. Seorang pebisnis muslim diharapkan untuk berperilaku jujur, amanah, dan berintegritas tinggi. Al-Qur'an Surah Al-Mutaffifin ayat 1-4 menyatakan: "Celakalah orang-orang yang curang (dalam berbelanja), (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, tetapi jika mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi, apakah mereka itu tidak menyangka bahwa mereka akan dibangkitkan?" Ayat ini menekankan pentingnya kejujuran dan integritas dalam setiap aspek bisnis, termasuk dalam hal pengukuran dan timbangan (Fadhillah 2023).
  • Keadilan dan Kesetaraan dalam Transaksi: Prinsip keadilan sangat penting dalam bisnis Islam. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surah Al-Hadid ayat 9, "Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung." Ini menunjukkan pentingnya mempromosikan kebaikan dan mencegah perilaku yang tidak benar dalam dunia bisnis. Dalam transaksi, kesetaraan dan keadilan harus dijaga dengan sepenuhnya menghormati hak dan kepentingan semua pihak yang terlibat.
  • Menghindari Riba (Bunga) dan Transaksi Haram Lainnya: Islam melarang praktik riba atau bunga serta transaksi haram lainnya. Riba dilarang karena dianggap sebagai bentuk eksploitasi yang merugikan dan tidak adil. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surah Al-Baqarah ayat 275, "Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba." Sebagai gantinya, bisnis dalam perspektif Islam dianjurkan untuk berfokus pada perdagangan yang adil, jujur, dan sesuai dengan prinsip syariah.
  • Tanggung Jawab Sosial dan Kemaslahatan Bersama: Perspektif Islam mengajarkan pentingnya tanggung jawab sosial dalam bisnis. Seorang pebisnis muslim dituntut untuk memperhatikan kemaslahatan bersama dan berkontribusi pada pembangunan masyarakat. Al-Qur'an Surah Al-Isra' ayat 80 mengingatkan, "Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk (beribadah)." Oleh karena itu, pebisnis Islam diharapkan untuk berperan aktif dalam mengentaskan kemiskinan, mempromosikan kesejahteraan umum, dan menyumbangkan sebagian keuntungan untuk amal dan sedekah.
  • Mencari Keberkahan Allah dalam Bisnis: Tujuan utama dalam berbisnis dalam perspektif Islam adalah mencari keberkahan dari Allah. Keberkahan tidak hanya berarti keuntungan materi, tetapi juga keberkahan dalam segala aspek kehidupan, termasuk hubungan bisnis yang baik, ketentraman hati, dan berkah dalam keluarga. Al-Qur'an Surah Al-Baqarah ayat 201 mengingatkan, "Dan di antara mereka ada yang mengatakan, 'Ya Rabb kami, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa Neraka.'" Bisnis yang dilakukan dengan prinsip-prinsip Islam, keadilan, etika, dan tanggung jawab sosial memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.
  • Sedekah dan Kebaikan dalam Bisnis: Dalam perspektif Islam, bisnis bukan hanya tentang mencari keuntungan, tetapi juga merupakan kesempatan untuk beramal dan melakukan kebaikan. Al-Qur'an Surah Al-Baqarah ayat 267 mengatakan: "Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Mahakaya lagi Maha Terpuji." Ayat ini mengingatkan kita untuk menyisihkan sebagian dari keuntungan bisnis untuk beramal dan membantu orang lain dalam bentuk sedekah.
  • Pendidikan dan Inovasi: Islam mendorong umatnya untuk mencari ilmu dan meningkatkan keterampilan. Dalam konteks bisnis, ini berarti bahwa para pengusaha Muslim diharapkan untuk terus belajar dan berinovasi dalam bisnis mereka. Mereka harus mengikuti tren pasar, memahami perubahan dalam kebutuhan pelanggan, dan selalu mencari cara untuk meningkatkan produk dan layanan mereka.

Dalam rangka mencapai kesuksesan dalam bisnis, penting bagi para pebisnis Muslim untuk menerapkan prinsip-prinsip Islam yang mencakup keadilan, etika, menghindari riba, beramal, dan mencari keberkahan dari Allah. Dengan demikian, bisnis yang dilakukan dalam perspektif Islam tidak hanya memberikan manfaat materi, tetapi juga mendatangkan kebaikan dan keberkahan bagi semua pihak yang terlibat. Para pengusaha Muslim diharapkan untuk menjalankan bisnis mereka dengan integritas tinggi, menghormati prinsip-prinsip Islam, dan berkontribusi dalam kesejahteraan masyarakat. Dalam dunia bisnis modern, prinsip-prinsip ini tetap relevan dan dapat membantu menciptakan lingkungan bisnis yang adil, berkelanjutan, dan bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat (Sari 2019).

Daftar Pustaka :

Fadhillah, Nur. 2023. "Prinsip-Prinsip Dasar Keuangan Islam." J u r n a l Q I E M A ( Q o m a r u d d i n I s l a m i c E c o n o m y M a g a z i n e ) V o l . 9 N o . 1 F e b r u a r i T a h u n 2 0 2 3 9(1):30--45.

Muhammadiyah, Redaksi. 2020. "Etika Bisnis Dalam Islam - Muhammadiyah." Redaksi Muhammadiyah.

Purwanti, Neli, and Ajeng Pujawati. 2021. "Penerapan Etika Bisnis Islam Dalam Transaksi E-Commerce." Jurnal Ilmu Agama 3(1):62--77.

Sari, Dwi Hardika. 2019. "Implementasi Etika Bisnis Islam Pada Pelaku Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah (Umkm) Makanan Dan Minuman Di Kabupaten Tuban." Jurnal Ilmiah Brawijaya 1:11--20.

Tazkia. 2021. "Prinsip & Etika Bisnis Islam I." Buku Ajar Prinsip & Etika Bisnis Islam: Berbisnis Sesuai Panduan Syariah 13.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline