Lihat ke Halaman Asli

HANISA BNA

mahasiswa

Khittah Perjuangan Muhammadiyah

Diperbarui: 11 November 2024   15:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

KHITTAH PERJUANGAN MUHAMMADIYAH: MENELUSURI JEJAK SEJARAH DAN PERAN DALAM PEMBANGUNAN BANGSA

Muhammadiyah, sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, telah memainkan peran penting dalam sejarah bangsa ini. Sejak didirikan pada 18 November 1912 oleh KH. Ahmad Dahlan di Yogyakarta, Muhammadiyah tidak hanya berfokus pada aspek keagamaan, tetapi juga berkontribusi dalam berbagai bidang sosial, pendidikan, dan kesehatan. Khittah perjuangan Muhammadiyah menjelaskan bagaimana organisasi ini berkomitmen untuk menghadirkan perubahan positif dalam masyarakat, serta menghadapi tantangan zaman yang terus berkembang.

Latar Belakang Sejarah

Muhammadiyah lahir di tengah kondisi sosial dan keagamaan yang kompleks pada awal abad ke-20. Indonesia, yang pada saat itu masih berada di bawah penjajahan Belanda, mengalami banyak perubahan dalam struktur sosial dan kebudayaan. Banyak praktik keagamaan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam yang murni merajalela di masyarakat. KH. Ahmad Dahlan, dengan pemikiran progresifnya, berupaya untuk mengembalikan pemahaman Islam yang benar melalui pendidikan dan dakwah. Ia mengedepankan nilai-nilai Islam yang rasional dan modern, yang menjadi dasar bagi perjuangan Muhammadiyah.

Dalam konteks ini, Muhammadiyah tidak hanya berfungsi sebagai organisasi keagamaan, tetapi juga sebagai gerakan sosial yang bertujuan untuk membangun masyarakat yang lebih baik. Hal ini tercermin dalam prinsip-prinsip dasar Muhammadiyah yang menekankan pada pemahaman Islam yang berorientasi pada kemajuan dan perubahan.

Pendidikan sebagai Pilar Utama

Salah satu aspek terpenting dalam khittah perjuangan Muhammadiyah adalah pendidikan. Muhammadiyah menganggap pendidikan sebagai sarana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan karakter masyarakat. Dalam upaya ini, Muhammadiyah mendirikan sekolah-sekolah dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi, yang dikenal dengan nama Sekolah Muhammadiyah. Melalui lembaga pendidikan ini, Muhammadiyah tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi juga akhlak dan nilai-nilai Islam yang luhur.

Pendidikan yang diberikan oleh Muhammadiyah berfokus pada pengembangan potensi individu dan masyarakat. Dengan mengedepankan metode pembelajaran yang inovatif, Muhammadiyah berhasil mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki kesadaran sosial yang tinggi. Banyak alumni Muhammadiyah yang berkontribusi dalam berbagai sektor, baik di pemerintahan, pendidikan, maupun dunia usaha. Sebagai contoh, banyak tokoh penting dalam sejarah Indonesia, seperti B.J. Habibie dan Gus Dur, yang memiliki latar belakang pendidikan di Muhammadiyah.

Peran dalam Kesehatan dan Sosial

Selain pendidikan, Muhammadiyah juga aktif dalam bidang kesehatan dan sosial. Organisasi ini mendirikan rumah sakit dan klinik yang bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat. Salah satu contoh nyata adalah keberadaan RS Muhammadiyah yang tersebar di berbagai daerah. Rumah sakit ini tidak hanya memberikan layanan medis, tetapi juga mendukung program-program kesehatan masyarakat, seperti imunisasi, penyuluhan kesehatan, dan program gizi.

Dalam bidang sosial, Muhammadiyah terlibat dalam berbagai kegiatan kemanusiaan, terutama dalam situasi darurat seperti bencana alam. Melalui Lazismu (Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sedekah Muhammadiyah), organisasi ini menggalang dana dan bantuan untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana. Kegiatan ini menunjukkan komitmen Muhammadiyah dalam

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline