Lihat ke Halaman Asli

Hani Rai

Belajar jadi petani

Supermarket Alam dan Secuil Gastronomi Lombok

Diperbarui: 9 Desember 2021   07:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bawang putih Sembalun di kaki Rinjani (dok pribadi)

Tentang Bawang Putih dan Beras Merah

Kalau ke Sulawesi, pedas asam rica-rica akan membuat anda ceria. Ke Banjarmasin, habang manis kayu manis membuat anda tersenyum manis. Garam masala jadi rempah wajib India. Untuk  orang Barat, protein hanya perlu blackpepper dan garam. Di Lombok ? merah pedas berbalut terasi akan membuat jiwa berseri-seri. Inilah misteri gastronomi. Semua tempat punya cita rasa tersendiri.

Di sore yang indah, rombongan Kompasiana Mandalika melangkahkan kaki ke Sembalun, kaki Gunung Rinjani. Subur dan dingin, rupa neka tanaman membentang. Padi, palawija, sayur, buah, rimpang, kembang, bawang, hingga bambu, tumbuh bersama. Pantas kiranya, Desa Sembalun menjadi sentra holtikultura NTB.

Ternyata Sembalun punya produk istimewa : beras merah dan bawang putih. Seikat bawang putih Sembalun memberi bukti, betapa Lombok mampu menghasilkan bahan pangan sendiri, tak perlu impor dari luar negeri. Di lembah ini, panenan bawang biasanya dibiarkan mengering bersama akar dan tunasnya, lalu  diikat dan diletakkan di palang tinggi di halaman rumah. Bawang akan menjadi bumbu  atau jadi benih untuk periode tanam selanjutnya.

Kisahnya, bawang putih Sembalun bisa hidup tinggi, umbinya bisa lebih besar. Entah sebab apa, kali ini panen bawang tak sesubur biasanya. Mungkin cuaca, mungkin nutrisi, mungkin juga hama. Kini tanaman butuh semprotan pestisida karena banyak ulatnya. Suatu tanda menurunnya kualitas ekosistem dan resistensi hama #tears#.

Sembalun juga punya beras. Beras merah Sembalun yang saya dapat, bentuknya gendut, sosohnya agak tebal sehingga sisi putihnya kelihatan. Sementara beras merah di Jawa, tampilannya lonjong langsing dan berwarna merah. Beras merah ini kaya serat dan rendah indeks glikemik, sehingga cocok untuk yang mau diet.

Saking istimewanya, ada tarian yang bercerita tentang beras. Tari pangkureon namanya. Dilatari musik rancak live dengan 5 alat musik gamelan Lombok, tari ini sungguh memukau. Ditarikan beberapa orang kaum pria, pangkureon menceritakan bagaimana petani Desa Sembalun membela bibit padi merah melawan jin atau hama. Sebuah simbol betapa bernilainya bibit padi merah bagi petani.   

kiri : beras merah Sembalun, kanan : beras merah Jawa (dok pribadi)

Tari pangkureon (dok pribadi)

Raw material berkualitas

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline