Lihat ke Halaman Asli

Haning Tyasari

Mahasiswa/Sastra Indonesia/Fakultas Ilmu Budaya/Universitas Diponegoro

Bisakah Mading Sastra Menjadi Sarana Pengembangan Kreatifitas dan Budaya Membaca pada Anak SD?

Diperbarui: 14 Agustus 2023   17:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sumber: Dokumentasi Pribadi Program Mading Sastra 30/07/2023)

Sragen (30/07/2023) dewasa ini berbagai metode maupun model pembelajaran anak dapat digunakan dalam pelaksanaan proses kegiatan belajar agar anak tidak cepat merasa bosan. Kreatifitas dan semangat belajar anak tentunya harus didukung dengan metode belajar yang menarik perhatian di luar dari pembelajaran akademik.

Melalui beberapa kegiatan yang sebelumnya telah dilakukan oleh mahasiswa TIM II KKN UNDIP 2022/2023 yaitu kegiatan belajar bersama dan bercerita dengan anak-anak desa setempat, ditemukan bahwa tingkat kreatifitas anak-anak di desa tersebut masih belum berkembang dengan baik di tambah dengan semangat belajar mereka yang juga kurang, sehingga permasalahan tersebut mendorong TIM II KKN UNDIP 2022/2023 untuk berinisiatif melaksanakan kegiatan yang seru dan tidak membosankan berupa program Mading Sastra, dengan anak-anak usia 7-12 tahun sebagai sasarannya.

Desa Blangu, Kecamatan Gesi, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah merupakan desa dengan populasi anak-anak usia SD yang cukup banyak. Pengembangan kreativitas sejak dini sangatlah penting untuk tumbuh kembang daya imajinasi anak, sehingga anak usia SD dirasa tepat sebagai target atau sasaran dari program ini.

(Sumber: Dokumentasi Pribadi Program Mading Sastra 30/07/2023)

(Sumber: Dokumentasi Pribadi Program Mading Sastra 30/07/2023)

Kegiatan Mading Sastra dilaksanakan di posko TIM 9 KKN UNDIP 2022/2023 tepatnya di Kebayanan Siwalan, Desa Blangu. Mading Sastra ini, dilaksanakan secara bersamaan dengan program Pekan literasi yang tentunya berjalan setiap hari minggu jam 9 pagi, program Mading Sastra tersebut mendapat sambutan yang hangat dan memiliki antusias yang sangat tinggi dari anak-anak desa setempat, bahkan anak-anak kecil tersebut rela bangun dan datang lebih awal dari jadwal yang sudah diberikan. Orang tua dari anak-anak kecil Desa Blangu, juga memiliki jiwa yang sangat suportif, mereka begitu antusias untuk mengantarkan anaknya dan mendukung sepenuhnya anak-anak mereka mengikuti program Mading Sastra.

Mading Sastra ini, kegiatan utamanya adalah menciptakan atau membuat karya sastra mereka sendiri, baik itu berupa puisi, cerpen, dongeng, syair, ataupun cerita bergambar sederhana yang mampu melatih daya imajinasi anak. Program ini secara teknis membutuhkan mading baik berupa styrofoam, yang mana hasil karya yang sudah dibuat oleh anak-anak akan ditempelkan pada mading tersebut. Mading kemudian diletakkan di posko, tempat dimana program tersebut dilaksanakan.

Program Mading Sastra ini harapannya selain melatih kreatifitas juga diharapkan mampu menambah rasa percaya diri anak. Melalui program ini juga, diharapkan mampu menjadi aktualisasi budaya membaca yang dapat ditanamkan dalam diri anak sejak kecil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline