Lihat ke Halaman Asli

Haninda

Mahasiswa

Melihat Makna Lagu "The Loneliest" dengan Teori Semiotika Pierce

Diperbarui: 30 November 2023   01:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Melihat Makna Lagu "The Loneliest" dengan Teori Semiotika Pierce

oleh Haninda Tsaniah

Musik adalah karya seni yang besar kemungkinannya semua orang mengetahui dan menyukainya. Banyak sekali jenis atau genre dari musik, seperti pop, rock, reggae, jazz, dan masih banyak lagi, terutama dengan perkembangan zaman yang pesat ini membuat aliran-aliran musik yang baru semakin menjamur di dunia. Musik sendiri bagi musisi adalah seperti kanvas bagi pelukis, pena bagi penulis. Musik adalah wadah bagi musisi untuk menyalurkan curahan hatinya, atau lebih mudahnya seorang musisi bercerita lewat musiknya. Seperti seniman pada karya seni lainnya, musisi menyampaikan sebuah pesan atau makna melalui karyanya untuk hasilnya dinikmati oleh masyarakat umum. Musisi menyampaikan pesan yang ingin disampaikan tersebut melalui susunan nada yang di rangkai sedemikian rupa sehingga dapat diterima oleh indera pendengaran manusia.

Makna yang ada di dalam musik sendiri tidak selalunya bersifat eksplisit atau ditunjukkan secara gamblang di dalam liriknya. Hal itu selain untuk mengisi aspek estetika, mungkin pula keinginan  musisi agar pendengarnya terlibat dengan cara menafsirkan sendiri makna dalam lagunya, karena merasa penasaran pada maknanya maka pendengar untuk mencari tahu makna tersebut akan mendengarkan berkali-kali kemudian akan menjadi paham lebih dalam. Seperti dalam esai ini, esai yang akan membahas makna dari lagu The Loneliest karya Mneskin menggunakan teori semiotika oleh Pierce.

Mneskin adalah band dengan empat orang anggota (Damiano David, Victoria De Angelis, Thomas Raggi, dan Ethan Torchio), musik yang dimainka bergenre rock, band asal Italia  tersebut memulai debutnya pada tahun 2016. The Loneliest, dipilihnya lagu tersebut adalah karena Mneskin yang khas dengan lagu-lagu rocknya yang begitu enerjik, ketika menyanyikan lagu yang membaca judulnya saja tahu bahwa lagu tersebut lagu sedih, tetapi ketika dinyanyikan dengan tidak menghilangkan rocknya yang kuat justru lagu tersebut semakin keras perasaan sedihnya. Kemudian saya merasa penasaran sebenarnya apa yang hendak disampaikan oleh lagu The Loneliest ini? kesedihan seperti apa?

Charles Sanders Pierce, ahli logika kelahiran 1839 dan berkuliah di Harvard membagi kebenaran ke dalam dua jenis, yaitu kebenaran transendental (trancendental truth) atau kebenaran yang menetap pada benda itu sendiri/objeknya; dan kebenaran kompleks (complex truth) atau kebenaran yang ada di dalam pernyataan atau masuk akalnya sebuah pernyataan. Kebenaran kompleks (complex truth) terbagi menjadi dua yaitu kebenaran etis (pernyataan yang didasari kepercayaan/psikologis) dan kebenaran logis (pernyataan yang didasari oleh rasio/memakai akal). Kemudian, Pierce mengembangkan tiga tanda semiotika utama, yaitu ikon, indeks, dan juga simbol.

Adapun analisis yang digunakan dalam esai ini adalah teori kebenaran kompleks: kebenaran logis dari teori semiotika oleh Pierce. Teori tersebut dipilih karena pada dasarnya analisis ini bersifat opini saya sebagai penulis dan pemaknaan yang dilakukan dengan keselarasan antara pernyataan dengan realitas yang di definisikan. Saya ingin melihat bagaimana makna sebenarnya yang ada pada lagu The Loneliest karya Mneskin sebagai objeknya. Penggalian makna dalam lagu tersebut akan dilihat melalui kaitan antara teks lirik dan video klip dari lagu The Loneliest tersebut. Kemudian kaitan antara lirik lagu dan video klip tersebut akan saya maknai dengan menghubungkannya dengan realitas sehingga dapat hadir makna atau perasaan apa yang sebenarnya akan disampaikan oleh lagu tersebut. Dalam lagu ini pula, terdapat ketiga aspek teori semiotika oleh Pierce, yaitu, ikon yang terdapat dalam lirik lagu The Loneliest; indeks dapat dilihat dalam hubungan antara lirik dan pengalaman emosional berupa video klip lagu; simbol dapat ditandai dengan makna konvensional yang diberikan oleh bahasa.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline