MENGOPTIMALKAN PENDIDIKAN DI NEGARA BERKEMBANG
(KHUSUSNYA DI INDONESIA)
Oleh: Hani Muthmainnah
Pendidikan adalah usaha sadar untuk mempersiapkan peserta didik melalui bimbingan, atau pelatihan untuk masa depan. Pendidikan adalah usaha yang terencana pemerintah mendidik dan memberi pelajaran anak bangsa. Suatu negara dapat dikatakan maju jika negara tersebut ini mengutamakan pendidikan karena orang tanpa pendidikan tidak memiliki bakat mengelola sumber daya alam, sekalipun putra dan putri Indonesia tidak memiliki keterampilan yang memadai, hal ini dikhawatirkan akan menjadi penghambat pembangunan nasional. Maka, diperkuat dengan fakta bahwa beberapa negara industri berkembang pesat, bukan karena memiliki sumber daya alam yang melimpah tetapi juga kecerdasan masyarakat, disiplin dan etos kerja yang harus juga mendukung sumber daya manusia (SDM).
Pendidikan juga merupakan usaha sadar dan terencana untuk menciptakan suasana dan proses belajar. Pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan kemampuan manajemennya, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia dan keterampilan. Pendidikan secara keseluruhan alat pengembangan sumber daya manusia paling penting yang dapat diimplementasikan demokratis dan adil serta tidak diskriminatif.
Proses pengembangan yang paling penting diselesaikan oleh para guru sejak itu anggota masyarakat yang berkomitmen dan dicalonkan untuk mendukung pelaksanaan pelatihan dengan tujuan mengembangkan keterampilan dan membentuk watak serta peradaban bangsa layak mencerdaskan kehidupan bangsa.
Lalu ada kualitas manusia yang diharapkan bangsa Indonesia di masa depan mampu menghadapi persaingan yang semakin tajam dari negara-negara lain di dunia. Kualitas manusia Indonesia tercipta melalui penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas. Makanya guru memiliki fungsi, peran dan kedudukan yang sangat penting. Itu sebabnya selalu ada guru mengembangkan keterampilan mereka. Guru juga harus memiliki standar profesional dalam penguasaan materi strategi pembelajaran dan dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan sungguh-sungguh.
Namun, pendidikan tidak pernah lepas dari berbagai masalah. Menurut Fajri masalah yang dihadapi pendidikan terbagi menjadi dua bidang yaitu masalah mikro dan masalah makro. Masalah mikro adalah masalah yang terjadi pada komponen internal pendidikan sebagai sistem itu sendiri, sebagai masalah kurikulum.
Di samping itu masalah makro adalah masalah yang timbul dalam dunia pendidikan dengan sistem lain yang lebih komprehensif yang mencakup seluruh kehidupan manusia, seperti distribusi pendidikan yang tidak merata di masing-masing daerah. Terutama dengan Indonesia, pendidikan di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan lebih tepatnya.
Ini adalah alasan utama untuk meningkatkan rendahnya kulitas pendidikan di Indonesia dan dengan bantuan analisis pendidikan komparatif, agar kita mengetahui seperti apa negara bagian itu yang lain berencana untuk lebih mengembangkan dan memperbaiki sistem pendidikan mereka dapat ditiru, pedagogi komparatif harus mendorong dan mempromosikan. Rekomendasi untuk pengambilan keputusan terkait bangunan dan konstruksi memajukan sistem pendidikan.
Menurut hasil studi tentang sistem sekolah menengah tahun 2018 diterbitkan oleh PISA (Program Penilaian Pelajar Internasional). Pada tahun 2019, Indonesia menempati peringkat terbawah yaitu peringkat ke-74 dari 79 negara orang lain yang terlibat dalam penyelidikan. Dengan kata lain, Indonesia berada di urutan golongan terendah dibandingkan dengan negara lain. Ini adalah mode ekstrim cemas hal ini tentu saja sangat disayangkan oleh departemen sumber daya manusia (SDM).