Lihat ke Halaman Asli

Hani Mega Nur Alam

MAHASISWA STEI BINA MUDA BANDUNG

Enak di Awal Menyesal di Akhir

Diperbarui: 21 September 2021   12:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Dalam masa kesulitan Ekonomi ,orang-orang kebingungan mencari uang untuk membayar  Utang yang harus segera dibayar , pada awalnya seorang tersebut meminjam uang karena kurangnya modal untuk berwirausaha yang akhirnya mereka meminjam uang ke  renternir atau lembaga keuangan  yang belum terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan Karena tidak ada pilihan lain dan mereka rasa meminjam uang ke pihak ilegal tersebut adalah jalan ninjanya. 

Namun mereka lupa akan bunga yang diberikan oleh pihak itu untuk mereka sebagai peminjamnya. Bunga yang dimaksud disini bunga kredit yang terbilang besar . Contohnya dari  bunga pinjaman yang dibebankan untuk peminjam. Nah terjadilah disitu yang namanya Riba. 

Riba adalah  nilai tambahan (bunga) atau menambahkan jumlah pinjaman. Contohnya si A meminjam uang ke renternir Rp.10.000.000 dalam jarak pengembaliannya 1 tahun yang setiap bulannya membayar sebesar Rp.200.000
Kalau kita kali kan uang Rp.200.000 x 12 bulan = Rp. 2.400.000
Lalu uang Rp. 2.400.000 dikali kan 1 tahun = Rp. 28.800.000
Nah Uang Rp.28.800.000 adalah yang harus dibayarkan kepada rentenir selama 1 tahun. 

Padahal uang yang dipinjam pada awalnya hanya Rp.10.000.000 saja tetapi seorang tersebut harus membayar sebesar Rp.28.800.000 selama 1 tahun. 

Tambahan tersebut itu namanya bunga kredit. Suatu nilai tambahan yang dinamakan riba itu tadi. Menyeramkan bukan?
Enak di awal Menyesal di akhir, yang tadinya orang yang meminjam hanya terdesak kebutuhan dan ingin proses yang cepat, tetapi berakhir dengan merugikan diri sendiri. Bukan hanya merugi di dunia namun di akhirat pun dapat balasannya karena telah melakukan transaksi riba. 

Seperti yang sudah dijelaskan dalam Qs. Ar-rum ayat 39
"Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar harta manusia bertambah, maka tidak bertambah dalam pandangan Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk memperoleh keridaan Allah, maka itulah orang-orang yang melipatgandakan (pahalanya)."
Sumber : Al-Qur'an Indonesia 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline