Lihat ke Halaman Asli

Anak dan Pembelajaran yang Kreatif

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kreatif? Kita sendiri pun pasti memiliki kekreatifan yang khas. Yang membedakan adalah tingkat kreatifitas kita. Karena kreatif itu bukan hanya masalah bawaan bakat.

Menciptakan anak kreatif? Hmmm…inilah yang memerlukan keterampilan. Sebagai seorang guru, lagi-lagi kita akan menyinggung mengenai metode belajar, karena dengan menggunakan metode belajar yang tepat akan dapat merangsang kekreatifitasan anak. Telah disinggung bahwa untuk menjadi kretif tidak hanya mengandalkan bakat. Latihan dalam menuai pengalaman dapat menjadikan seseorang menjadi kretif. Problem solver terbiasa untuk memecahkan maslah yang ia hadapi. Kalo begitu, apa hubungan kekretifan dengan problem solver?

Metode problem solving bagi siswa sangat diperlukan untuk digunakan dalam rangka guru menghendaki siswa menjadi kreatif dan problem solver, karena siswa dibiasakan untuk berpikir dan menganalisis masalah. Selain memerlukan kretifitas dalam memecahkan permasalahan, berpikir kritis dapat muncul di sini. Tapi perlu diingat bahwa anak yang memiliki bakat dan dasar kreatif, tidak akan mungkin dapat menjadi problem solver, berkembang kekreatifitasannya, bahkan sampai dapatberpikir kritis jika lingkungannya tidak mendukung. Dan sebaliknya, anak yang yang diberi stimulus untuk memcahkan masalah dalam belajarnya, maka akan melatih kretifitas sehingga dapat menjadi problem solver dan berpikir kritis. Hal ini menunjukkan bahwa latihan sangat diperlukan untuk mendidik anak menjadi kreatif, problem solving, dan kritis.

Selain menyediakan lingkungan belajar yang kondusif dan mendukung, pengarahan kemampuan anak dan perangsangan atau penstimulusan aktivitas sangat menentukan dimana bakat yang anak miliki dapat berkembang. Bukan hanya otak kanan saja yang dikembangkan, membelancekan kemampuan otak kanan dan otak kiri sangat diperlukan. Karakteristik anak SD yang masih suka bermain, dapat dimanfaatkan dalam penyeimbangan ini. Permainan TTS, puzzle, pengenalan kosa kata bahasa inggris dengan bernyanyi, senam diiringi lagu, merupakan hal yang dapat melatih keseimbanagn otak kanan dan kiri anak dalam pembelajaran. Nutrisi dan makanan bergizi juga sangat penting lho untuk otak sehingga apa yang diperlukan otak dapat terpenuhi….

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline