Lihat ke Halaman Asli

Ragam Bahasa Dunia yang Ada di Bumi Kita

Diperbarui: 3 November 2020   18:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bahasa yang digunakan oleh makhluk-makhluk dunia seperti kita (manusia) sangat beragam. Ada lebih dari 7000 Bahasa Dunia yang digunakan oleh penduduk bumi. Pada urutan pertama, Bahasa Mandarin merupakan bahasa yang paling banyak digunakan. Disusul dengan Bahasa Spanyol dan Bahasa Inggris. Jadi dari mana sih asal mula Bahasa yang sangat beragam ini? Secara singkat, asal penemuan bahasa dunia dapat kita ketahui pada artiseperti berikut ini. 

Para ilmuwan sudah meneliti dari mana asal muasal bahasa dunia ini. Tetapi, karena pendapat dari para ilmuwan tersebut berbeda-beda maka tidak ditemukan hasil yang pasti dari asal muasal bahasa dunia tersebut. Belakangan ini para ahli bahasa juga tidak mau ketinggalan dengan para ilmuwan yang lebih dahulu mencari asal muasal bahasa dunia. Tetapi hasilnya pun juga sama, tetap tidak ditemukan bukti ilmiah yang relevan untuk membuktikan dari mana pastinya bahasa dunia ini muncul, kapan pertama kali dugunakan oleh makhluk bumi, dan bagaimana cara bahasa dunia ini dimulai. Alih-alih mencari asal mula bahasa dunia, para ahli bahasa sepakat bahwa tidak seorang pun tahu bagaimana asal mula bahasa dunia mulai digunakan. 

Berdasarkan hasil studi yang pernah dilakukan, bukti-bukti tentang asal muasal bahasa dunia dianggap tidak pernah memuaskan, bahkan ada yang bersifat mitos belaka. Namun demikian, ada beberapa teori yang menyebutkan bahwa asal muasal bahasa dunia bersifat tradisional yang berasal dari nenek moyang serta bersifat mistis. 

Sebuah hipotesis tentang teori bahasa yang dikemukakan oleh Darwin (1809-1882) menyatakan bahwa bahasa pada hakikatnya adalah lisan dan terjadi secara evolusi, yakni berawal dari pantomime mulut di mana alat-alat suara seperti lidah, pita suara, laring, hidung, vocal cord, dan sebagainya secara reflek berusaha untuk menirukan geralan-gerakan tangan dan kemudian menimbulkan suatu suara. Suara-suara ini kemudian dirangkai untuk menjadi ujaran (speech) yang mempunyai suatu makna. 

Walaupun teori bahasa dunia masih simpang siur dan belum ditemukan secara pasti bukti ilmiahnya, secara garis besar terdapat tiga perspektif teoritik mengenai asal usul  bahasa dunia yang bisa di pakai sebagai bahan untuk diskusi ilmiah, yakni teologik, naturalis dan konvensional. Aliran teologik umumnya menyatakan bahwa kemampuan bernahasa manusia merupakan anugerah dari Tuhan untuk membedakannya dari makhluk lain ciptaannya. Bahasa kemudian menjadi pembeda yang sangat jelas bagi manusia dan bukan manusia (hewan dan makhluk lain). 

Kehadiran bahasa diterima begitu saja, sama seperti manusia yang hadir begitu saja tanpa adanya pertentangan. Sisi positif aliran ini adalah kebenarannya bersifat mutlak. Sedangkan sisi negatifnya adalah aliran ini menjadikan ilmu pengetahuan tentang bahsa tidak dapat berkembang. Sebab, tidak ada lagi kajian atau penelitian tentang asal usul bahasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline