Lihat ke Halaman Asli

Kunamai Engkau Pinus

Diperbarui: 25 Juni 2015   08:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

empayannya belum penuh, maka gadis itu kembali lagi untuk menimba air alangkah terkejutnya ketika dia pergi, ia melihat tiga orang pemuda mengambil air untuk membasuh wajahnya ~ prasetyo

Saat ini aku belum menemukan banyak cara untuk mencintaimu

cukup aku tahu, kalau aku punya perasaan itu

tapi tahukah engkau sayangku, aku mencintai rasa yang membuncah dalam diriku

bukan sosok yang hadir di mataku, maaf sayangku

mungkin inilah sensasi dan aku senang perasaan ini kutujukan untukmu

Engkau yang kunamai pinus tak sedikitpun meminta jawab, mengapa pinus??

sedangkan orang-orang disekitarku menimbang-nimbanya dengan pemahaman mereka

aku tahu pinusku, kata sayang seperti obat yang meberi efek over dosis aku takut nantinya hanya akan melukaimu, jika memberimu itu

mungkin aku terlalu konservatif mengenai perasaanku, resiko yang harus kuterima

Maafkan aku kalau aku tak bisa memberikan apapun untukmu

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline