Menteri keuangan, Sri Mulyani mengatakan utang Indonesia masih aman batasan utang belum melebihi batas toleransi dari menteri yaitu 30% dari PDB, sebagai info untuk undangan sampai 60%, akhir-akhi2 ini public di sajikan berita-berita nasional tentang utang pemerintah yang semakin naik. Negara pun bisa hancur karena utang yang semakin banyak. Dan negara-negara atau organisasi yang punya modal pun dengan mudahnya bisa menghancurkan negara karena utang.
Utang Indonesia tembus sampai Rp 3.672,00 Triliun per Mei 2017. Disini tidak membahas analisis berapa jumlah utang negara, yang pasti jumlah utang negara naik di tahun 2017 ini dengan alasan untuk pembangunan infrastruktur. Utang bisa menjadi baik bila itu utang untuk kebutuhan produktif. Untuk utang pun pasti sudah dipertimbangkan baik-baik oleh para ekonom negara ini, namun resiko tetaplah resiko. Terkait jenis utang yang dilakukan pemerintah Indonesia apa itu juga bermacam2. Jenis utaang bisa berpengaruh terhadap resikonya. Tak ingin berbicara peluang masa depan, namun penulis menyakin fakta.
Berikut adalah negara-negara yang di grogoti karena tak sanggup membayar utang :
1. Sri Lanka
Negara terletak di selatan india ini terjerat utang dengan pemerintah China. Pemerintah Sri Lanka pada Sabtu (29/7) waktu setempat menandatangani kesepakatan senilai triliunan dolar AS untuk membiarkan BUMN Cina mengambil alih pelabuhan di negara tersebut. Pembicaraan mengenai penjualan aset milik Pemerintah Sri Lanka tersebut sudah berlangsung lama, sejak negara tersebut diketahui tidak memiliki kemampuan finansial untuk membayar utangnya ke pihak Cina.
2. Argentina
Negara besar di Amerika Latin, Argentina gagal membayar utang, Lembaga pemeringkat utang Standard & Poor sudah menyatakan Argentina masuk dalam kategori technical default karena tidak bisa membayar bunga 539 juta dolar Amerika dari utang obligasi 13 miliar dolar Amerika. Argentina mempunyai total utang luar negeri 200 miliar dolar Amerika, termasuk 30 miliar dolar Amerika dalam bentuk obligasi. Kegagalan Argentina membayar utang yang jatuh tempo dipastikan akan mempengaruhi pasar uang di negara itu. Batas waktu bagi Argentina untuk membayar utang yang jatuh tempo itu adalah 31 Juli 2014.
Lalu Apa pelajaran yang di dapat untuk pemerintah Indonesia
1. Sri Lanka
Menurut bhima yudistira begini perbandingan sri lanka dengan Indonesia : Pemerintah Sri Lanka menerima proposal pembangunan pelabuhan dan bandara internasional dengan harapan rencana One Belt One Road akan menempatkan Sri Lanka sebagai hub di Asia Selatan. Namun faktanya, rencana itu kurang realistis. Bandara dan pelabuhan yang didanai utang bukannya menghasilkan untung bagi pemerintah Srilanka, tapi membebani fiskal negara.
''Untuk konteks Indonesia perlu dicermati model jeratan utang Sri Lanka dan Nigeria. Kombinasi keduanya sudah mulai terindikasi saat ini,'' ujar Bhima.Ia mencontohkan, beberapa proyek dari pinjaman Cina mengharuskan penggunaan tenaga kerja asing dalam jumlah besar, bahkan material pun tidak seluruhnya menggunakan bahan dalam negeri. Sementara risiko gagal bayar utang juga jadi ancaman nyata.
Bunga utang terus naik menjadi Rp 219 triliun dalam APBN-P 2017. Agresifitas penambahan utang, kata dia, sayangnya tidak disertai dengan penambahan penerimaan pajak, dimana utang jadi beban fiskal. Dengan kondisi tersebut, ditambah realisasi pembangunan infrastruktur masih dikisaran 9 persen, maka risiko gagal bayar utang ke Cina besar. ''Risiko peralihan aset negara terutama BUMN pun tidak bisa dianggap enteng" Ujar Bhima Yudistira
2. Argentina