Dalam ekonomi makro resesi atau kemerosotan adalah kondisi ketika produk domestik bruto (GDP) menurun atau ketika pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal atau lebih dalam satu tahun. Resesi dapat juga diartikan sebagai penurunan aktivitas ekonomi yang signifikan, berlangsung selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun, biasanya terlihat dalam PDB riil, pendapatan riil, lapangan kerja, produksi industri dan penjualan grosir-eceran (National Bureaus of Economic Research).
Resesi dapat mengakibatkan penurunan secara simultan pada seluruh aktivitas ekonomi seperti lapangan kerja, investasi, dan keuntungan perusahaan. Resesi sering diasosiasikan dengan turunnya harga-harga (deflasi), atau, kebalikannya, meningkatnya harga-harga secara tajam (inflasi) dalam proses yang dikenal sebagai stagflasi. Resesi ekonomi yang berlangsung lama disebut depresi ekonomi, yaitu suatu keadaan terjadi penurunan aktivitas ekonomi yang parah dan berkepanjangan. Penurunan drastis tingkat ekonomi (biasanya akibat depresi parah, atau akibat hiperinflasi) disebut kebangkrutan ekonomi (economy collapse). Kolumnis Sidney J. Harris membedakan istilah-istilah atas dengan cara ini: "sebuah resesi adalah ketika tetanggamu kehilangan pekerjaan; depresi adalah ketika kamu yang kehilangan pekerjaan."
Pertama, Indonesia pernah mengalami resesi besar pada masa akhir pemerintahan Presiden Soeharto, pada tahun 1997 akhir dan berlanjut pada 1998. Saat itu, harga BBM melonjak tinggi dan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing mengalami penurunan drastis.
Menurut Julius Shiskin (1974) resesi merupakan penurunan produk domestik bruto (PDB) yang terjadi selama dua kuartal berturut-turut.
Berdasarkan Business Insider terdapat lima penyebab resesi yakni :
Guncangan ekonomi
Peristiwa tak terduga yang menyebabkan gangguan ekonomi meluas, seperti bencana alam atau serangan teroris. Kemudian, seperti yang sedang kita alami yaitu adanya pandemi Covid-19 yang sedang melanda semua negara.
Kehilangan kepercayaan investor
Investasi merupakan hal penting yang bisa menunjang pengembangan ekonomi, karena itu keamanan perlu sehingga bisa menciptakan kepercayaan para investor dan bisa memperkuat daya beli agar mau menanamkan modalnya Kembali.
Suku bunga tinggi