Perkembangan motorik kasar anak yang berada dikota sangat kurang karena anak lebih sering berdiam diri dirumah dan memainkan game on line, di sekolah pun juga begitu karena padatnya penduduk kurangnya lahan untuk anak bermain dalam bentuk outdoor sehingga anak hanya terpaku dikelas melakukan pembelajaran yang dapat dijangkau diruangan atau berada didalam kelas.
Anak-anak dikota jarang sekali mengenal teman yang berada diwilayah rumahnya sehingga factor tersebut menyebabkan anak kurang bermain bersama dengan teman sebayanya. Dan mengurung diri dirumah. Masalah ini sangat miris ketikan anak hanya berdiam diri dirumah anak menjadi kurang bersosialisasi dilingkungannnya. Ketika anak hanya berdiam diri dirumah bagaimana anak akan mencapai aspek motorik kasar.
Pada masalah ini kami menemukan suatu permainan yang diberi nama permainan temukan aku oleh mahasiswa dari surabaya untuk mengembangkan motorik kasar pada anak anak yang berada dikota yang jarang sekali bermain dengan melibatkan fisik. Kegiatan permainan ini sangat baik digunakan dalam mengembangkan kemampuan motorik kasar anak, yang mana didalam permainan ini dijelaskan cara bermainnya, anak akan dibagi sampai beberapa kelompok kemudian anak diberikan instruktur untuk menghitung suatu gambar setelah menemukan jawabannya anak disuruh untuk berlari mencari angka yang sesuai dengan gambar yang telah dihitungnya.
Itu dilakukan terus menerus sampai ada salah satu kelompok yang tidak mendapatkan angka yang dimaksud dan kelompok tersebut dinyatakan kalah, jadi permainan ini anak dituntut untuk berlari agar mereka segera menemukan angka yang dimaksud agar mereka bisa memenangkan suatu permainan tersebut. Pastinya dalam permainan ini dapat mngembangkan aspek motorik kasar pada anak, karena anak dituntut untuk berlari.
Perkembangan motorik kasar anak melalui kegiatan permainan temukan aku dapat menumbuhkan adalah sebagai berikut : Sikap bersemangat dan percaya diri anak dalam mengikuti kegiatan, memiliki jiwa sosial. Perkembangan motorik kasar anak anak yang berada dikota melalui kegiatan permainan "temukan aku" meningkat dengan rincian sebagai berikut: Anak mampu menghitung gambar, berlari dengan kelompok untuk mencari angka yang telah dihitung dengan anak berlari tentunya mempengaruhi aspek motorik kasarnya, melestarikan budaya bermain fisik yang akan pudar diwilayah kota, mengurangi anak-anak dikota dalam bermain gadget.
Dengan mengembangkan permainan "temukan aku" untuk anak-anak yang berada dikota dapat mengembangkan aspek dalam motorik kasar mereka dan anak akan senang dalam melakukan permainan tersebut, dan sedikit demi sedikit mengurangi permainan yang hanya bisa dilakukan tanpa gerak.
Pendidik yang berada dikota juga harus mampu menciptakan suatu permainan yang dapat menunjang aspek perkembangan motorik pada anak pada anak.
Permainan "temukan aku" ini pernah uji oleh mahasiswa di Surabaya,yang dipraktekkan langsung kepada anak-anak yang berada disekitar komplek perumahan. Anak-anak tersebut sangat antusias dalam memainkan permainan tersebut, terlihat sekali anak-anak tersebut jarang memainkan permainan yang semacam permainan tersebut. Sehingga dalam memainkan anak terlihat senang terbukti dari pendapat mereka setelah memainkan permainan itu. Setelah memainkan anak-anak diberikan jajan sebagai penyemangat mereka dalam melestarikan permainan.
Kegiatan yang dilakukan mahasiswa Surabaya tersebut merupakan salah satu contoh bahwa sebenarnya anak-anak yang berada dikota sangat senang melakukan permainan yang melibatkan anggota fisik atau motorik kasarnya, tinggal tugas pendidik atau orang tua memfasilitasi atau mendukung anak untuk mengembangkan aspek motorik anak melalui suatu permainan. Agar kebutuhan dalam kesehatan anak dikota bisa tercapai dengan baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H