Disebuah desa nan indah hiduplahsuami istri kakek dan nenek yang tua mereka tinggal di gubuk kecil yang sederhana. Bagi mereka gubuk itu sederhana tetapi banyak masyarakat yang memandang tempat tinggal kakek dan nenek itu tidak pantas disebut sebagai tempat tinggal. Meskipun begitu nenek selalu membersihkan gubuk itu meskipun usianya telah mencapai kepala tujuh tetapi nenek tetap gesit dalam berbagai pekerjaan rumahnya. Didepan rumahnya terdapat banyak bunga-bunga karena kakek dan nenek sangat menyukai berbagai macam tanaman dan selalu merawatnya.
Meskipun anak-anak kakek dan nenek itu sudah dewasa dan sudah menikah tetapi kakek tetap sering bekerja dikebun yang dimilikinya, sejak kakek dan nenek mulai berumah tangga karena kakek memiliki ahli dalam pertanian meskipun kebun tersebut kecil tetapi bisa menghidupi keluarganya sampai anak-anaknya menikah. Kebun kakek ditanami berbagai tananaman entah itu padi ataupun tanaman palawija. Kakek sangat pandai dalam mengelolahnya, sehingga saat musim panen hasil panenanya selalu cukup dalam menghidupi keluarganya. Kakek dan nenek juga memiliki watak yang murah hati kepada semua orang apabila ada tamu yang datang ke gubuk kecilnya nenek selalu menyiapkan hidangan seadanya entah itu teh panas dan juga nasi beserta lauk pauk yang mereka punya.
Musim panen pun akan tiba. Pada keesokan harinya kakek dan nenek kedatangan dua tamu dari desa sebelah yang akan bekerja sebagai petani di desa tersebut karena sebagian besar masyarakat desa tersebut bercocok tanam. Sehingga banyak membutuhkan karyawan dalam bertani. Karena baik hatinya kakek dan nenek,mereka menerima kedua tamunya itu dengan lapang dada tanpa ada rasa yang mengganjal dalam hatinya. Kedua tamunya itu langsung dihidangkan makanan dan teh panas dan makanan seadanya untuk menjamu kedua tamu kakek dan nenek.
Meskipun kakek dan nenek sebelumnya belum mengenal kedua tamunya itu mereka tidak ada rasa curiga pun terhadap kedua tamunya yang akan menginap untuk mencari kerja didesanya. Sembari kakek berbincang dengan kedua tamunya. Sang nenek pun mempersiapkan tempat tidur untuk tamunya karena rumahnya yang sederhana dan sudah tidak layak pakai sehingga banyak nyamuk yang berkeliaran di rumah kecil kakek dan nenek. Meskipun begitu rumah tersebut tetap nyaman karena sekelilingnya terdapat berbagai tanaman. Suara-suara hewan malam mulai terdengar yang menandakan hari mulai malam. Kakek menyuruh kedua tamunya untuk tidur. Dan nenek mengatakan kepada tamunya karena banyak nyamuk nenek menyuruh untuk menghidupkan obat nyamuk yang ditaruh didekat jendela kamar
Kedua tamunya segera masuk kamar dan menyalakan obat nyamuknya. Sebenarnya obat nyamuk tersebut masih satu yang hanya cukup untuk satu kamar karena kebaikan kakek dan nenek segala apa yang ia punya selagi kakek dan nenek memilikinya pasti akan diberikannya. Pagipun telah tiba nenek sudah bangun lebih awal untuk mempersiapkan sarapan dan bekal untuk kakek. Karena dirumah nya kedatangan tamu, nenek pun tak lupa unruk mempersiapkan bekal untuk tamunya untuk dibawa kerja. Sarapan telah dihidangkan kakek dan nenek dan kedua tamunya ikut sarapan bersama. Meskipun makanan kakek dan nenek sering diberikan kepada para tamunya tapi kakek dan nenek selalu merasa cukup.
Lima hari telah berlalu kedua tamunya berpamitan untuk pulang dengan membawa hasil kerja bertaninya yang cukup lumayan banyak. Cukup untuk kehidupan keluarganya selama sebulan. Meskipun kedua tamunya tidak memberi apa-apa kepada kakek dan nenek mereka tidak merasa dirugikan ataupun merasa kecewa kepada tamunya. Suatu hari kakek mengalami sakit yang lama sehingga membutuhkan tabib yang ahli dalam mengobatinya karenaia tidak mau merepotkan anak-anaknya karena jarak rumah dan anak-anaknya juga jauh kakek tidak mau memberitahunya.
Meskipun nenek sudah membujuk kakek untuk memberi tahu anaknya, karena sifat kakek yang gak mau merepotkan anak-anaknya, kakek lebih baik merahasiakan sakitnya dari anak-anaknya. Karena kesetiaan nenek, nenek pun menurut apa kata kakek. Nenek selalu merawatnya dan selama kakek sakit nenek yang menggantikannya untuk pergi kekebun untuk merawat tanamannya. Sampai suatu hari nenek mendengar tabib yang berada didesa sebelah yang bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit, nenek pun membawa kakek ke tabib tersebut.
Lokasi desa itu jauh dari tempat tinggal kakek dan nenek, karena harus menelusuri hutan dan sungai yang disitu katanya banyak buaya yang hidup disungai itu, untuk sampai kedesa tersebut membutuhkan waktu 3 hari. Nenek pun menyiapkan bekal untuk perjalanan kedesa sebelah. Esokpun telah tiba perjalanan kakek dan nenek di mulai, mereka berjalan menelusuri hutan dan di sebelah hutan tersebut ternyata terdapat desa yang sangat kecil dan masyarakat yang miskin. Suatu ketika kakek dan nenek melewati ladang yang kelihatannya mengalami gagal panen.
Dan disitu kakek dan nenek melihat seorang laki-laki yang memegangi perutnya setelah kakek dan nenekmendekat ternyata laki-laki itu sedang kelaparan selama 3 hari laki-laki tersebut belum makan sehingga rasa kasihan kakek dan nenek muncul sehingga memberikan sebagian bekalnya untuk laki-laki itu, sebagai rasa terima kasih laki-laki itu memberikan cangkul yang dibungkus dengan kain. Kakek dan nenek membawanya meskipun itu hanya cangkul sebagai rasa saling menghargai.
Sesampai di pinggir sungai kakek dan nenek bingung bagaimana cara untuk menyeberang. Tak lama kemudian datang seorang laki-laki yang tidak lain itu adalah tamu yang pernah menginap di rumah kakek dan nenek. Akhirnya laki-laki itu membantunya untuk menyeberang melewati sungai itu, kakek dan nenek meneruskan perjalananya. Saat hampir sampai didesa tersebut nenek merasa cangkul yang dibawa terasa semakin berat, karena kakek sedang sakit tidak mungkin kakek yang harus menggantikan nenek untuk membawanya.