Pernahkan kalian merasa tertipu dengan beragam informasi yang tersebar di internet? Atau kalian pernah membaca berita dan membagikannya kepada kerabat, tetapi tidak mengetahui bahwa berita yang dibagikan ternyata bohong?
Yaps, di era revolusi industri 4.0 ini, banyak sekali informasi yang tersebar di internet. Kita terlalu banyak mengonsumsi informasi, yang kita sendiri terkadang tidak menyadari bahwa berita yang kita konsumsi bisa jadi benar atau malah berita bohong.
Banyak sekali informasi yang disajikan di internet yang hanya sepotong-sepotong saja informasinya. Ditambah lagi, hadirnya Artificial Intelligence (AI) yang membuat kita bingung apakah sebuah gambar berita di internet ini sungguh betulan atau rekayasa AI?
Definisi Hoaks
Menurut Cambridge Dictionary, Hoax adalah rencana untuk menipu seseorang, seperti memberi tahu polisi bahwa ada bom di suatu tempat padahal sebenarnya tidak ada, atau suatu tipuan. Hoax juga merupakan sebuah rencana untuk menipu sekelompok besar orang.
Sedangkan menurut kamus Meriam webster, Hoax merupakan suatu tindakan yang dimaksudkan untuk mengelabui atau menipu agar mempercayai atau menerima sesuatu yang palsu dan sering kali tidak masuk akal.
Berdasarkan dua definisi tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa hoax adalah sebuah rencana yang dilakukan individu maupun kelompok untuk mengelabui atau menipu individu atau kelompok lainnya agar mempercayai atau menerima sesuatu yang palsu, bohong, dan tidak masuk akal.
Ada 2 tipe penyebar hoax di dunia ini. Yang pertama, dia menyebarkan berita bohong, tetapi dia tidak tahu bahwa berita yang dia bagikan adalah berita bohong, yakni misinformasi. Misalnya, membagikan foto, kutipan, atau tanggal yang tidak akurat secara online karena dia yakin itu benar.
Kedua, dia sudah tahu bahwa berita ini bohong, tetapi dia tetap menyebarkan berita tersebut dengan tujuan tertentu, yakni disinformasi. Misalnya saja berita palsu dan propaganda politik.