Lihat ke Halaman Asli

Filosofi Uang Rupiah Baru, Pesan untuk Mengingatkan Jati Diri Bangsa

Diperbarui: 25 Desember 2016   15:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen : www.trivia.id

Baru beberapa hari kemarin Bank Indonesia telah meluncurkan sebuah terobosan yakni uang Rupiah dengan display layout yang baru. Tak tanggung tanggung, uang Rupiah emisi 2016 ini mencakup semua pecahan nominal uang kertas dan uang logam Indonesia. Sesaat ketika dilaunching, informasi perihal ini tak ayal langsung menarik antusiasme masyarakat dan seketika viral di berbagai sosial media di Indonesia. Meski pada dasarnya format yang ditampilkan di lembaran dan kepingan uang Rupiah terbaru ini tetap sama, yaitu tetap menampilkan tokoh pahlawan nasional di satu sisi, dan salah satu jenis kebudayaan tanah air di sisi lainnya.

Namun menarik apabila kita mencermati siapa saja tokoh-tokoh pahlawan yang gambarnya tercantum pada uang yang mulai resmi diedarkan sejak tanggal 20 Desember 2016 oleh Bank Indonesia ini. Jika kita lihat, ada beberapa tokoh yang mungkin masih asing dan jarang diketahui secara umum oleh masyarakat Indonesia. Seperti K.H. Idham Cholid di pecahan 5.000 Rupiah, Ada Frans Kaisiepo yang terpampang di pecahan 10.000 Rupiah, hingga I Gusti Ktut Pudja di pecahan 1.000 logam dan Herman Johannes di pecahan 100,00 logam. Diluar gambar dua tokoh proklamator Indonesia yang tak tergantikan di pecahan terbesar Rupiah.

Selain wajah-wajah dan nama-nama yang "agak" jarang diketahui dan didengar, ada hal lain lagi yang membuat uang Rupiah edisi terbaru ini menjadi istimewa. Meski sejak dahulu di setiap emisi dan uang yang beredar kita mengetahui siapa-siapa pahlawan yang ada dalam uang tersebut, namun luput dari kita untuk mengetahui latar belakang dan peran tokoh pahlawan tersebut dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Bila merujuk pada latar belakang, sebenarnya ada sebuah pesan yang ingin disampaikan melalui peredaran uang Rupiah emisi baru ini.

Kita bisa lihat dan tahu bahwasanya, beliau - beliau (pahlawan nasional) yang gambarnya muncul di uang Rupiah ini berasal dari latar belakang yang berbeda baik agama, suku dan daerah tentunya. Misalnya Idham Chalid adalah tokoh cendekiawan muslim yang berasal dari Kalimantan Selatan, Frans Kaisiepo tokoh yang berperan besar dalam pembebasan Papua dari Belanda, ada lagi I Gusti Ktut Puja, salah satu perumus kemerdekaan Indonesia yang beragama Hindu dari Bali, serta sosok-sosok lain yang ada di lembaran dan kepingan uang negara Indonesia ini.

Para pahlawan yang dicantumkan gambarnya di uang tersebut hanyalah sampel kecil dari sekian banyak tokoh nasional dengan latar belakang berbeda yang menyimbolkan keberagaman bangsa Indonesia, namun tetap sukses memperjuangkan kemerdekaan di tengah keberagaman dan perbedaan tersebut. "Tak ada pikiran kepentingan apapun saat itu selain merdeka" Begitulah kira-kira yang ada di benak mereka saat itu.

Melalui emisi uang Rupiah yang baru beredar ini, kembali mempertegas semangat pahlawan-pahlawan yang membawa kemerdekaan melalui keberagaman. Inipun sebagai bentuk inisiasi untuk mengajak masyarakat tanah air yang beberpa waktu ini sempat gentar oleh isu-isu SARA agar kembali memupuk rasa persatuan, dan mengundang kembali rakyat Indonesia untuk mengingat jati diri bangsanya. Allahu a'lam Bissowwaab                   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline