Lihat ke Halaman Asli

Hifdzan Hanif AlGhifari

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadyah Jakarta

Mental Health Yang Dialami Gen Z

Diperbarui: 28 Januari 2025   18:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Apa Itu Mental Health?

Penyakit mental (mental health disorder) adalah gangguan yang memengaruhi cara seseorang berpikir, merasakan, berperilaku, atau berinteraksi dengan orang lain. Penyakit ini terjadi karena kombinasi berbagai faktor, seperti genetik, pengalaman hidup, lingkungan, dan keseimbangan kimia dalam otak.

Sederhananya penyakit mental itu seperti "keseleo" pada pikiran atau perasaan. Sama seperti tubuh bisa sakit, pikiran dan emosi kita juga bisa "kelelahan" atau terganggu. Contohnya, ada orang yang merasa sedih terus-menerus (depresi), cemas berlebihan (gangguan kecemasan), atau sulit mengendalikan pikiran dan tindakan (seperti pada OCD atau bipolar).

Penyakit mental adalah gangguan yang memengaruhi cara seseorang berpikir, merasakan, atau bertindak. Gangguan ini bisa disebabkan oleh faktor genetik, pengalaman hidup yang traumatis, atau ketidakseimbangan kimia di otak. Penting untuk diingat: penyakit mental bukanlah kelemahan atau kesalahan seseorang. Sama seperti kita pergi ke dokter jika tubuh sakit, gangguan mental juga bisa diatasi dengan bantuan psikolog, psikiater, atau terapis.

Kenapa Hanya Gen Z?

Sebenarnya, penyakit mental tidak hanya dialami oleh Gen Z, tetapi juga oleh generasi lain, termasuk generasi milenial. Namun, ada beberapa alasan kenapa tampaknya penyakit mental lebih sering terlihat pada Gen Z:

1.Kesadaran dan keterbukaan lebih tinggi. Gen Z lebih terbuka untuk membicarakan kesehatan mental dibandingkan generasi sebelumnya. Di masa lalu, masalah kesehatan mental sering dianggap tabu atau kurang dipahami, sehingga generasi milenial atau sebelumnya mungkin jarang melaporkan atau menyadari masalah mental yang mereka alami.

2.Tekanan dari media sosial. Gen Z tumbuh di era media sosial, yang sering kali menciptakan tekanan untuk selalu terlihat sempurna, mendapatkan validasi, atau membandingkan diri dengan orang lain. Ini dapat memicu stres, kecemasan, dan depresi.

3.Perubahan dunia yang cepat. Gen Z menghadapi tantangan yang berbeda, seperti krisis iklim, ketidakpastian ekonomi, persaingan pendidikan dan pekerjaan yang tinggi, serta perubahan sosial yang cepat. Semua ini dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan mental.

Jadi, bukan berarti generasi milenial atau sebelumnya jarang terkena gangguan mental. Hanya saja, perbedaannya terletak pada kesadaran, pengaruh lingkungan, dan pola hidup masing-masing generasi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline