Hoaks dan disinformasi sama-sama merujuk pada informasi yang salah, tetapi keduanya memiliki perbedaan utama terkait niat di balik penyebarannya:
Hoaks
Hoaks adalah informasi palsu atau tidak benar yang sengaja dibuat dan disebarkan untuk menyesatkan, memengaruhi opini publik, atau menciptakan kebingungan. Hoaks sering kali dirancang agar terlihat meyakinkan, sehingga orang mudah mempercayainya tanpa memverifikasi kebenarannya.
Ciri-ciri hoaks
1. Judul Sensasional atau Provokatif, menggunakan kata-kata yang memancing emosi, seperti "heboh," "bocor," atau "mengerikan."
2. Sumber Tidak Jelas, tidak mencantumkan sumber yang kredibel atau menggunakan nama sumber yang tidak dapat diverifikasi.
3. Mengandung Unsur Manipulasi, bisa berupa teks, gambar, atau video yang telah dimanipulasi untuk mendukung narasi tertentu.
Untuk melawan hoaks, penting untuk selalu memeriksa fakta, menggunakan sumber terpercaya, dan tidak langsung menyebarkan informasi yang belum diverifikasi.
Contoh dampak hoaks politik: menciptakan polarisasi dan ketidakpercayaan terhadap lembaga pemerintah atau kandidat.
Disinformasi
Disinformasi adalah penyebaran informasi yang salah atau menyesatkan dengan tujuan yang disengaja untuk memengaruhi opini, membingungkan, atau menipu orang lain. Berbeda dengan misinformasi (informasi yang salah tetapi tanpa niat jahat), disinformasi dilakukan secara sengaja untuk mencapai tujuan tertentu, seperti propaganda, manipulasi publik, atau keuntungan pribadi.