Lihat ke Halaman Asli

Perpisahan Sekolah

Diperbarui: 15 Juni 2024   07:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Lagi dan lagi, pidato panjang dari kepala sekolah selalu mengawali pagi hari ini, tepatnya di hari Senin. Sekolah SMK swasta kami sedang dikumpulkan ditengah lapangan terkhusus anak kelas akhir saja atau anak kelas 12. Sungguh saat ini aku- ah ralat kami semua sudah sangat lelah karena berdiri selama berjam-jam. Suasana pagi hari ini sungguh sangat terik. Topi yang kami pakai sudah tidak dapat menghalau panasnya mentari lagi. Sebagian dari kami semua sudah ada yang seperti cacing kepanasan atau bisa dibilang tidak bisa diam ditempat.

"Baiklah, sekian pidato singkat dari saya. Terimakasih." Ucap Pak Kepsek -kepala sekolah- sebagai penutupannya.

"Iya Pak, singkat betul itu pidato Bapak. Hanya setengah jam lebih tigapuluh menit." Ucap seseorang yang ada di sebelahku -Dandi- dengan lemas.

'Itu jadi satu jam kan?' Batinku sambil menatapnya dengan bingung.

Setelah acara pidato yang singkat itu, kami semua merasa sedikit lega. Jujur saja selama Pak Kepsek pidato tadi, sudah ada sekitar tujuh orang yang pingsan. Terutama anak perempuannya.

Skip -di kantin-

"Hah~, akhirnya bisa duduk juga." Ucapku.

Omong-omong, saat ini kami -aku dan Dandi-  sedang berada di kantin. Kalau kalian bertanya-tanya tentang kelas. Tenang saja kami tidak bolos kok, hari ini seluruh guru sedang mengadakan rapat, jadi kami mendapatkan free class. Lagi pula sebenarnya hari ini kami sama sekali tidak ada pembelajaran lagi.

"Hei, kau mau pesan apa?" Tanya Dandi yang duduk di depan ku.

"Samakan saja." Balasku. "Oke." Balas Dandi sambil berdiri dari duduknya.

Skip -di kelas-

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline